Pj Walikota Frans Berbagi Strateginya Sukses Tekan Laju Inflasi di Kota Jayapura
Inflasi year to year untuk bulan Mei itu di 2,39% di bawah rata-rata nasional dan mengalami penurunan dibandingkan inflasi pada bulan April (3,43%).
Penulis: Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura berhasil dalam menekan laju inflansi di Kota Jayapura dan presentase inflasi lebih rendah dari nasional.
Inflasi year to year untuk bulan Mei itu di 2,39 persen di bawah rata-rata nasional dan mengalami penurunan dibandingkan inflasi pada bulan April (3,43%).
"Salah satu tugas yang diembankan kepada penjabat kepala daerah adalah bagaimana bisa mengendalikan kestabilan harga bahan pokok di daerah, sehingga menekan tingkat inflasi di daerah," kata Frans saat ditemui Tribunnews di kantor pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Ia menjelaskan ada 6 langkah implementasi yang diminta Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri untuk menekan laju inflasi.
Pemkot Jayapura secara rutin telah melakukan langkah-langkah konkrit yang diminta, diantaranya rutin melaksanakan rapat untuk mengevaluasi perkembangam harga di pasar.
"Kita juga berkordinasi dengan para distributor dan produsen untuk melakukan beberapa kegiatan nyata. Misalnya bagaimana menjaga kestabilan supply barang dari gudang ke pasar itu lancar. Lalu memastikan barang-barang yang ada itu tidak kadaluarsa," ujar Frans.
Pemkot Jayapura juga mengajak para distributor untuk melakukan operasi pasar murah yang dilakukan setiap bulan.
Pihaknya juga rutin melakukan sidak pasar untuk memastikan harga, baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
"Sidak dilakukan harian, mingguan, bulanan," ujarnya.
Selain itu, Pemkot Jayapura juga rutin melakukan pengecekan stok beras bekerja sama dengan Bulog, khususnya di wilayah Kota Jayapura.
Pemkot Jayapura juga mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman masal bekerja sama dengan dinas pertanian untuk cabai, bawang merah dan sejumlah komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi
"Kami juga melakukan MoU dengan Pemerintaj Kabupaten Kerom untuk bisa mensuply hasil produksi pertanian ke Kota. Kita sudah tandatangani MoUnya.
"Saat ini sedang dipersiapkan difasilitasi oleh Bank Indonesia perwakilan Papua untuk penandatangan perjanjian kerja sama antara kepala dinas pertanian ketahanan panganan kota dan Kerom," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, ada suply bahan pangan dari Kabupaten Kerom yang dapat memenuhi permintaan pasar di Kota Jayapura.
Dengan terjaganya ketersediaan bahan pokok di kota, hal ini dapat menekan harga dan menekan laju inflasi dari waktu ke waktu.
"Laju inflasi di Jayapura dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan. Inflasi year to year untuk bulan Mei itu di 2,39% di bawah rata-rata nasional dan mengalami penurunan dibandingkan inflasi pada bulan April (3,43%)," ujarnya.
Frans mengatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja bersama antara pemerintah daerah, tim pengendalian infasi daerah dan juga stakeholder terkait.
Upaya ini membantu masyarakat untuk bisa menjangkau kebutuhan bahan pokok dengan harga yang tidak terlalu memberatkan.
"Disinilah hadir pemerintah kota untuk bisa menjaga kestabilan. Satu sisi masyarakat bisa menjangkau kebutuhan baham pokok dengan harga terjangkau, tapi juga tidak terlalu rendah dari produksi. Karena dapat merugikan para petani dan produsen," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.