Biduan Dangdut di Pacitan Buang Bayinya, Terbongkar Gegara Kaus, Senyum saat Diperiksa Polisi
Biduan dangdut di Pacitan tega buang bayi yang baru dilahirkannya, Pelaku malah senyum saat diperiksa polisi.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembuangan bayi di Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Sabtu (4/5/2023) lalu, akhirnya terungkap.
Polisi mengamankan seorang wanita berinisial SWK, yang tak lain adalah ibu dari bayi tersebut.
Perempuan berusia 24 tahun itu diketahui merupakan seorang janda yang bekerja sebagai biduan dangdut.
Kasat Reskrim Polres Pacitan, Iptu Andreas Heksa, menjelaskan kronologi penemuan bayi yang sudah meninggal pada Sabtu (4/5/2023).
Andreas menuturkan, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat.
Warga kemudian melaporkan temuan itu ke Polsek Tegalombo, dilansir TribunJatim.com.
Baca juga: Sahir Kaget Temukan Bayi Menangis di Teras Rumahnya, Ada Sepucuk Surat Diduga dari Ibu Sang Bayi
Petugas yang mendapat laporan lantas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dalam olah TKP itu, petugas menemukan kaus dengan tulisan Paguyuban Reog Sido Rukun.
Kaus itu digunakan oleh pelaku untuk membungkus bayi tersebut.
"Satu, yang ditemukan di TKP untuk membungkus, kaus penguyuban reog itu, nah itu dipertajam."
"Penyelidikan memang hampir satu bulan, kami panggil beberapa saksi," ujar Andreas, Sabtu (10/6/2023).
Karena kaus tersebut menjadi barang bukti kunci, maka dilakukan pendalaman.
Dari keterangan yang diperoleh, kaus tersebut hanya ada empat buah. Keempat pemilik pun sudah dilakukan pemeriksaan.
"Yang satu baru kita pertajam mengarah ke tersangka. Jadi ya memang terungkapnya karena kaus itu," terangnya.
Dari kaus tersebut, polisi akhirnya mengamankan, SWK, ibu dari bayi tersebut.
Namun, saat ditangkap, pelaku malah memasang raut wajah senyum ketika diperiksa polisi, dilansir TribunJatim.com.
"Inisial pelaku SWK, kerjanya ya itu sudah diketahui semuanya (biduan dangdut)."
"Kami tangkap dan sedang pendalaman ini," ungkap Andreas, Jumat (9/6/2023).
Motif pelaku tega membuang bayi yang merupakan darah dagingnya lantaran malu karena hamil dan melahirkan tanpa suami.
"Motif pertama mungkin karena malu atau bagaimana karena status pelaku janda, jadi tidak ada suaminya," terang Andreas.
Andreas menjelaskan, pelaku melahirkan sendiri di kamar mandi rumahnya yang berada di Kecamatan Kebonagung.
"Tidak ada yang membantu sendiri sampai tali pusarnya pun dipotong sendiri."
"Kemudian saking bingungnya, bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper warna pink."
"Baru dua hari, bayi tersebut dibuang, ya di Tegalombo itu," paparnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.