Populer Regional: Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Sidoarjo - Viral Ojol Bawa Anak saat Kerja
Berikut berita populer regional mulai kasus penemuan potongan tubuh manusia di Sidoarjo hingga kisah viral seorang driver ojol yang membawa anaknya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
![Populer Regional: Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Sidoarjo - Viral Ojol Bawa Anak saat Kerja](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/populer-regional-penemuan-potongan-tubuh-manusia-di-sidoarjo-viral-ojol-bawa-anak-saat-kerja.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai kasus penemuan potongan tubuh manusia di Sidoarjo, Jawa Timur.
Jasad yang ditemukan berupa kepala hingga badan tanpa kaki dan tangan.
Diduga, jasad tersebut merupakan korban pembunuhan sekaligus mutilasi.
Kemudian ada kasus penemuan bunker narkoba di dalam kampus Universitas Negeri Makassar.
Bunker narkoba itu ditemukan di dalam sebuah ruang sekretariat mahasiswa.
Buntut dari kasus ini, sudah ada lima orang yang diamankan polisi.
Baca juga: Populer Internasional: Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream - Serangan Balasan Ukraina
Berita populer terakhir ada kisah viral seorang driver ojol yang membawa anaknya saat ngojek.
Driver ojol itu bernama, Eko Prabowo (43) yang tinggal di Kelurahan Banjarsari, Solo.
Kisah Eko pada akhirnya diketahui oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:
1. Fakta Potongan Tubuh Manusia di Sidoarjo: Jasad Pria Tanpa Tangan-Kaki hingga Kesaksian Warga
![Ilustrasi potongan tubuh manusia.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-tewas-352019.jpg)
Kasus penemuan potongan tubuh manusia dilaporkan terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Lokasi persisnya berada di Jalan Raya Trosobo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Diketahui potongan tubuh yang ditemukan berupa kepala badan manusia tanpa kaki dan tangan.
Hingga sekarang belum diketahui identitasnya korban dugaan kasus mutilasi ini.
Polisi sudah mengevakuasi potongan tubuh untuk dilakukan autopsi.
Warga sekitar bernama Saiful memberikan kesaksiannya saat potongan tubuh itu ditemukan.
Awalnya warga mencium bau tak sedap di sebuah sungai kecil belakang pos polisi pada Sabtu (10/6/2023).
Setelah ditelusuri, bau itu berasal dari sebuah bungkusan yang hanyut.
“Awalnya ada bau menyengat. Dikira sampah di plastik yang hanyut.
Setelah dicek, ternyata ada potongan tubuh manusia,” ujar Saiful, dikutip dari TribunJatim.com.
2. Soal Temuan Bunker Narkoba di UNM, Polisi Sebut hanya Konotasi hingga Kata Ketua Ikatan Alumni
![Penampakan bangunan yang diduga bunker narkoba di dalam kampus negeri yang berlokasi di Jl Mallengkeri Raya, Makassar. /Foto ist](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/enampakan-bangunan-yang-diduga-bunker.jpg)
Inilah kabar terbaru soal temuan bunker narkoba di dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Sulawesi Selatan.
Terbaru, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana juga mengatakan, penyebutan bunker narkoba itu hanya konotasi.
"Itukan bukan bunker, itu hanya konotasi saja," kata Komang saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (10/6/2023) sore.
Disebut sebagai bunker narkoba karena, rekap transaksi narkoba disimpan dalam box yang ditaruh di bawah lantai.
"Itukan ditanam dengan menggunakan safety box, tas ada barang di dalam kamar," ujarnya.
Dalam temuan itu, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel sudah mengamankan lima orang.
"Untuk sementara diamankan ada lima orang," bebernya.
Hurdin Halid selaku Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNM mengatakan, kasus ini harus diusut untuk menyelamatkan pendidikan.
Ia juga mengatakan, para pelaku yang terlibat kasus ini harus disanksi tegas.
Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan kepada rektor untuk membentuk tim khusus dan melakukan tes urine kepada mahasiswa UNM.
3. Fakta Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Musiknya: Jasad Korban Ditemukan dalam Koper hingga Motifnya
![(Kiri) Rochmat Bagus Apriatma (41), si pembunuh mahasiswi Ubaya dan (Kanan) Kondisi jasad korban yang ada dalam koper. Berikut fakta-fakta mahasiswi ubaya dibunuh guru musiknya.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/7-fakta-mahasiswi-ubaya-dibunuh-guru-musiknya-jasad-korban-ditemukan-dalam-koper-hingga-motifnya.jpg)
Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) tewas dibunuh oleh guru musiknya sendiri.
Diketahui identitas korban bernama Angeline Nathania (22).
Sementara pelakunya pria berumur 41 tahun, Rochmat Bagus Apriatma alias Roy.
Adapun motif pelaku membunuh mahasiswi Ubaya itu lantaran sakit hati dengan kata-kata korban.
Berikut fakta-fakta mahasiswi Ubaya dibunuh guru musiknya dihimpun dari Surya.co.id dan Kanal YouTube Humas Polrestabes Surabaya, Minggu (11/6/2023):
Ditemukan dalam koper
Kasus ini bermula jasad korban ditemukan oleh petugas Taman Hutan Raya (tahura) pada Sabtu (3/6/2023).
Lokasinya berada di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Awalnya petugas mengira jasad korban merupakan sampah yang dibuang warga dan mengabaikannya.
Hingga akhirnya petugas Tahura mendapatkan laporan dari kepolisian terkait kasus pembunuhan.
Kemudian pada Rabu (7/6/2023), petugas gabungan menuju lokasi untuk mengecek bungkusan berwarna putih.
4. Diancam KKB, Belasan Tenaga Kesehatan dan Guru di Tambrauw Papua Dievakuasi ke Kota Sorong
![Kementerian Kesehatan bersama pemerintah daerah dan aparat setempat mengevakuasi nakes nusantara pasca konflik KKB di Papua Barat.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kementerian-kesehatan-bersama-pemerintah-daerah-dan-aparat-setempat.jpg)
Sebanyak 14 dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan peserta program Nusantara Sehat Kemenkes yang bertugas di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, dievakuasi ke Sorong, pada Sabtu dini hari.
“Pagi ini rekan sejawat kita telah dibawa ke Sorong setelah mendapat ancaman dari KKB. Terima kasih kami ucapkan kepada Pemda dan aparat setempat yang dengan sigap membantu evakuasi,” kata Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes drg Arianti Anaya.
Diketahui, pada Jumat siang tanggal (9/6/2023) terjadi pertemuan pembentukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) oleh KKB di Distrik Bamus Bama Kabupaten Tambrauw.
Kegiatan ini lalu dibubarkan oleh aparat TNI dan Polri. 11 orang ditangkap oleh TNI dan POLRI.
Lokasi kejadian berada di wilayah kerja Puskesmas Yembun dan Puskesmas Syujak.
Kejadian tersebut memicu adanya kondisi keamanan yang kurang kondusif.
Perihal kabar Nakes yang tergabung dalam Nusantara Sehat turun ke Kota Sorong dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorrongan.
"Mereka itu turun ke Kota Sorong, Papua Barat Daya, karena mengantisipasi hal yang tidak diinginkan setelah adanya penangkapan kemarin," ujar Otto kepada TribunSorong.com, Minggu (11/6/2023).
Ia menjelaskan, saat terjadi penangkapan di Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw, para nakes langsung berlindung di rumah warga.
Para nakes bergabung dengan tenaga guru berkumpul di rumah dan kemudian turun ke Kota Sorong, Papua Barat Daya.
"Mereka saat ini telah berada di Sorong, menunggu situasi sudah aman baru akan kembali ke Tambrauw," tuturnya.
5. Driver Ojol yang 4 Tahun Bawa Anaknya Ngojek Ternyata Sering Tahan Lapar: Kita Bukan Orang Berpunya
![Inilah kisah Eko Prabowo (43), driver ojek online yang membawa anaknya ngojek selama 4 tahun terakhir. - Sang anak, Lallana Lailla (7) pun terpaksa tak bisa melanjutkan sekolah karena terhalang biaya.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kisah-diver-ojek-online-bawa-anaknya-ngojek.jpg)
Pilu, driver ojek online yang viral membawa anaknya ngojek selama empat tahun belakangan ini mengaku seringkali menahan lapar dengan putri tercintanya.
Bukan tanpa alasan, driver ojek online bernama Eko Prabowo (43) itu mengaku tak memiliki uang untuk makan dengan putrinya, Lallana Lailla (7).
Bahkan, tak jarang driver ojek online dari Solo, Jawa Tengah itu kerap berhutang kepada tetangganya.
Di usia Lana yang saat ini masih membutuhkan gizi yang cukup, Eko mengatakan tak bisa memenuhinya.
"Ya, ngutang mas. Kalau gizi saya tidak terlalu mikirin yang penting anak makan," ujar Eko saat ditemui di tempat tinggalnya, Jumat (9/6/2023) sore, dikutip dari TribunSolo.
Meski usia Lana masih 7 tahun, namun diakui Eko ia tak seperti anak-anak lainnya yang kerap merengek meminta jajan.
Bahkan, soal makan Lana pun tak banyak meminta dan memilih.
Rupanya, sebagai orang tua meminimalisir Lana untuk jajan berlebihan.
Hal ini berkaitan dengan kondisi perekonomiannya yang masih kurang.
"Puji Tuhan gampanglah, nggak milih-milih. Cuma kalau jajan saya minimalisir karena kita bukan orang berpunya," kata Eko.
Lebih lanjut, Eko mengatakan, seringkali merasa sedih saat melihat Lana selalu berkeringat lantaran kamar kos yang dihuni eko hanya berukuran 3x4 meter.
Diketahui, selama lima tahun terakhir Eko dan Lana tinggal di salah satu kos yang berada di Kelurahan Banjarsari, Solo.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.