Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Meninggal Akibat Kecelakaan, 4 Bocah di Bone Bernasib Pilu, Sudah 2 Tahun Ayah Pergi Tanpa Kabar

Kisah pilu empat bocah bersaudara di Bone, sudah dua tahun ditinggal ayah tanpa kabar, kini ibu meninggal karena kecelakaan pada Sabtu (10/6/2023).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Daryono
zoom-in Ibu Meninggal Akibat Kecelakaan, 4 Bocah di Bone Bernasib Pilu, Sudah 2 Tahun Ayah Pergi Tanpa Kabar
TribunTimur.com/Noval Kurniawan
Kisah pilu empat bocah bersaudara di Bone, sudah dua tahun ditinggal ayah tanpa kabar, kini ibu meninggal karena kecelakaan pada Sabtu (10/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah pilu empat bocah bersaudara di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang harus bertahan hidup tanpa orang tua menuai perhatian publik.

Empat bocah tersebut adalah Nisa Bila Maulana (12, Salsabila Maulana (8), Rizky Maulana (5), dan Hafid Maulana (2).

Dua tahun ditinggal sang ayah tanpa kabar, kini mereka harus merelakan ibunya yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

Ibunya bernama Suriani (40) meninggal dunia akibat terjatuh dari motor setelah mencari nafkah di Pasar Palakka, Selasa (6/6/2023) sekira pukul 17.00 Wita.

Mereka saat ini diasuh oleh sang paman lantaran sang ayah sudah dua tahun pergi merantau tapi tak memberikan nafkah dan kabar keberadaannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Usman, paman yang kini mengasuh empat bocah bersaudara itu.

"Katanya mau pergi merantau saja, tapi tidak pulang-pulang," kata Usman, Sabtu (10/6/2023) dikutip Tribunnews.com dari TribunTimur.com.

Berita Rekomendasi

"Kurang lebih dua tahun merantau ke Marisa, Sulawesi Utara dan tidak pernah menafkahi anaknya," lanjutnya.

Baca juga: Anak 15 Tahun Korban Perampasan dan Penyekapan di Jaksel, Pelaku Diduga Keluarga Oknum Kepolisian

Usman yang belum menikah, kini berperan mengganti tugas orang tua anak-anak ini untuk memberi nafkah.

Keseluruhan tanggungan Usman adalah empat anak itu, termasuk ibu Usman dan adik laki-lakinya.

"Saya sendiri yang nafkahi," ucapnya.

Menjadi tulang punggung keluarga, Usman sehari-hari bekerja sebagai buruh gudang dengan upah Rp 80 ribu per hari.

"Dulu waktu almarhumah masih hidup, biasa jual pop ice di pasar. Biasa juga jadi tukang antar-antar pesanan," jelasnya.

"Biasa juga waktu almarhumah hidup, anak pertamanya bantu-bantu cari uang dengan pungut sampah plastik kemudian dijual," sambungnya.

Nisa Bila Maulana (12, Salsabila Maulana (8), Rizky Maulana (5), dan Hafid Maulana (2).
Nisa Bila Maulana (12, Salsabila Maulana (8), Rizky Maulana (5), dan Hafid Maulana (2). (Dok Warga)

Kesaksian tetangga

Darman, yang dulunya pernah menjadi tetangga Suriani menceritakan kondisi keluarga Suriani semasa hidup.

"Ketika masih hidup, Suriani dan anak-anaknya pernah tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency Lingkungan Sinri, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat," kata Darman, Sabtu (10/6/2023).

Suriani pertama kali tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency pada Agustus 2021.

Namun, karena sudah tiga bulan menunggak pembayaran, Suriani dan keempat anaknya terpaksa harus pindah pada Juni 2022.

"Akhirnya, dengan bantuan salah satu organisasi dari Solidaritas Insan Peduli di BTN Villa Art Regency, mereka pindah ke kontrakan baru dengan utang sekitar tiga bulan," jelasnya.

Baca juga: Bupati Toraja Utara Laporkan Warga ke Polisi: Saya Dipermalukan dan Diancam Ketemu di Luar

Lebih lanjut, rupanya anak ketiga Suriani pernah dirawat di rumah sakit karena pola makannya yang tidak teratur.

"Anak almarhumah ini pernah masuk rumah sakit karena tidak memiliki pola makan yang teratur," ucapnya.

Setelah anaknya dirawat di rumah sakit, Suriani tidak mampu membayar tagihan perawatan Rizky Maulana.

"Waktu itu, ada seorang tetangga yang membantu membayar biaya pengobatannya," ujarnya.

Darman menjelaskan ketika Suriani pergi bekerja, ia biasanya meninggalkan anak-anaknya di rumah kontrakan.

Baca juga: 4 Hal Tentang Buronan Si Kembar, Kabar Dibekingi Polisi hingga Kasusnya Sudah Setahun

"Dia pergi mencari nafkah dengan menjual minuman pop ice atau bekerja sebagai jasa tukang antar barang," ucapnya.

Suriani juga sering dikunjungi dan dibawakan makanan oleh tetangganya.

Namun, pada Selasa (6/6/2023), Suriani melihat anak-anaknya untuk terakhir kalinya.

"Pagi hari, ketika akan pergi bekerja, motornya tidak mau menyala. Setelah berhasil dinyalakan, dia menukar motornya dengan motornya saudaranya, Pak Usman," jelas Darman

Sekitar pukul 5 sore, ketika sedang dalam perjalanan pulang, Suriani jatuh dari motor dan meninggal dunia," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunTimur.com/Noval Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas