Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa di Pangandaran Nabung hingga Ratusan Juta, saat akan Diambil Pihak Sekolah Bilang Uang Tak Ada

Uang tabungan milik siswa kelas 6 SD di Pangandaran, Jawa Barat senilai ratusan juta rupiah tiba-tiba hilang.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Siswa di Pangandaran Nabung hingga Ratusan Juta, saat akan Diambil Pihak Sekolah Bilang Uang Tak Ada
freepik
Ilustrasi uang - Uang tabungan milik siswa kelas 6 SD di Pangandaran, Jawa Barat senilai ratusan juta rupiah tiba-tiba hilang. 

TRIBUNNEWS.COM - Uang tabungan milik siswa kelas 6 SD di Pangandaran, Jawa Barat, tiba-tiba hilang.

Kejadian tersebut terjadi di SD Negeri 2 Kondongjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Total ada 17 siswa kelas 6 yang uang tabungannya hilang.

Dari 17 siswa yang menabung tersebut, terkumpul uang tabungan sebanyak Rp112.576.000.

Saat orang tua siswa akan mengambil, pihak sekolah belum bisa memberikan tabungan tersebut.

Widiansyah, salah satu orang tua siswa, mengatakan sekolah belum mengembalikan tabungan siswa yang telah lulus.

Ilustrasi uang
Ilustrasi uang (freepik)

Baca juga: 3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Pangandaran, 2 Korban Meninggal, 1 Masih Dalam Proses Pencarian

"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi, belum ada sepeserpun."
"Orang tua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah kepada TribunPriangan.com melalui WhatsApp, Senin (12/6/2023) siang.

Mulanya, pihak orang tua siswa menanyakan uang tabungan.

Berita Rekomendasi

Namun pihak sekolah mengatakan bahwa tidak ada uang.

"Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang," ucapnya.

Pihak sekolah mengatakan, uang tabungan para siswa tersebut berada di koperasi dan di tangan guru yang sudah pensiun.

"Berarti, selama di SD itu sering pinjam. Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," ucap Widiansyah.

Kata Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kedongjajar, Nakizu, mengatakan uang tabungan para siswa tidak hilang, namun ada di koperasi.

Tetapi, karena kondisi koperasi sedang kolaps, maka uang tidak bisa langsung dikembalikan.

"Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa," ujarnya seperti yang diwartakan Tribun Priangan.

Ia juga mengatakan, tak hanya satu sekolah saja yang mengalami hal serupa.

"Kami, dari pihak sekolah tidak bisa apa-apa. Apalagi, saya jadi kepala sekolah di SD ini baru setahun," kata Nakizu.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunPriangan.com, Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas