Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balita di Malang Meninggal Usai Disuntik di RS, Orang Tua Korban Sebut Ada Kesalahan Penanganan

Seorang balita di Malang meninggal usai mendapat suntikan di rumah sakit. Pihak rumah sakit sebut korban alami henti jantung.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Balita di Malang Meninggal Usai Disuntik di RS, Orang Tua Korban Sebut Ada Kesalahan Penanganan
DAILYMAIL
Ilustrasi suntikan. Seorang balita di Malang meninggal usai mendapat suntikan di rumah sakit. Orang tua korban duga ada kesalahan penanganan. 

“Pukul 00.30 Wib (Rabu,red) anak saya meninggal. Jadi anak saya itu hanya sekitar dua jam di rumah sakit," tambahnya.

Setelah jenazah Alvito dimakamkan, Imam lantas meminta rekam medis anaknya selama dirawat pada pihak rumah sakit.

“Hasil rekam medisnya tidak sesuai. Waktu anak saya kejang setelah diberi suntikan obat itu hanya jeda lima menit, tapi di rekam medis ditulis 20 menit. Tentu saya tidak puas dan minta rekam medis direvisi sesuai dengan kenyataanya,” tegasnya.

Selain itu ia juga sempat meminta rekaman CCTV, pada pihak rumah sakit untuk membuktikan durasi waktu ketika anaknya disuntik hingga mengalami kejang-kejang, namun pihak rumah sakit mengaku CCTV dalam keadaan mati.

Baca juga: Dugaan Kasus Malpraktik di Timika, Polisi Sudah Periksa 5 Orang Termasuk Suami Korban

“Padahal saya cuma ingin fakta sebenarnya. Tapi kok berbelit-belit. Saya berharap dinas terkait maupun pemerintah mengaudit kinerja rumah sakit ini agar lebih profesional dalam menjalankan SOP,” ujarnya.

Sepekan setelah anaknya meninggal, Imam berencana melaporkan persoalan ini ke pihak kepolisian.

Pihak RS Prasetya Husada mengatakan jika yang dilakukan dalam proses penanganan pasien Alvito sudah sesuai SOP atau Prosedur Operasi Standar.

Berita Rekomendasi

"Setelah kami lakukan audit internal, terkait penanganan pasien anak atas nama Alvito, tidak ditemukan adanya pelanggaran SOP dan sudah sesuai prosedur,” kata Direktur RS Prasetya Husada, Dr Prima Evita, Kamis (22/6/2023).

Sedangkan Dokter Spesialis Anak RS Prasetya Husada, dr Agung Prasetyo Wibowo yang saat kejadian dikonseling untuk menangani pasien Alvito, menuturkan kondisi ketika anak Alvito tiba di rumah sakit.

“Anak datang bersama keluarganya sekitar pukul 23.00 WIB. Waktu itu keluhannya muntah, sulit makan dan memang anaknya agak lemes. Tangan dan kakinya dingin, denyut nadinya sudah mulai meningkat. Kemudian pasien diputuskan sebagai infeksi pencernaan dengan dehidrasi,” ujar Agung Prasetyo Wibowo.

Kemudian Agung menjelaskan, sempat ada kendala saat pemasangan infus. Saat itu pihaknya mengaku pemasangan infus memakan waktu sekitar 1 jam dan baru diberikan suntikan.

Baca juga: Jasad Wanita Ditemukan di Kamar Hotel Kawasan Mangga Besar, Diduga Korban Malpraktik Suntik Payudara

“Pemasangan infus saat itu tidak gampang. Kemudian tak lama setelah dipasang infus, pasien muntah dan pada akhirnya diberi suntikan obat anti muntah dan lambung,” jelasnya.

Selanjutnya Agung yang saat itu hanya dikonsuli via telefon oleh dokter UGD Prasetya Husada, mendapat laporan Alvito mengalami dehidrasi berat namun saat dilihat kondisinya sadar.

“Itu saya juga heran karena secara umum anak dengan dehidrasi atau kurang cairan berat biasanya tidak sadar. Biasanya kalau kaki tangan dingin dan detak jantung meningkat ini dikarenakan mengalami syok atau mengalami gangguan sirkulasi, dimana cairan tidak cukup dipompa diseluruh tubuh,” terang Agung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas