TRIBUNNEWS.COM, PAPUABARAT - Keluarga Nicodemus Orisu (alm) dan Delila Oris menuntut sisa pembayaran uang ganti lahan Bandara Manokwari seluas 25 hektare dengan nilai mencapai Rp 27 miliar.

Tuntutan itu disampaikan dalam aksi damai puluhan puluhan warga dari keluarga Nicodemus Orisu (alm) dan Delila Orisu di area perluasan Bandara Rendani, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (22/6/2023).

Esnestina Krey, anak dari pasangan Nicodemus Orisu dan Delila Orisu mengatakan sudah empat tahun sisa pembayaran lahan tersebut belum diselesaikan.

Didampingi juru bicara keluarga, Yan Arwam, Esnestina Krey menyatakan pernah ada pembayaran lebih dari Rp 2,1 miliar pada 2019.

Baca juga: Masyarakat Adat di Papua Palang Puskesmas Kota Jayapura, Tuntut Pemerintah Bayar Ganti Rugi Tanah

"Hanya, pembayaran itu diberikan kepada yang tidak berhak," kata Yan Arwam saat menemani Esnestina Krey ke Kantor TribunPapuaBarat.com, Kamis sore.

Menurutnya, pembayaran itu diberikan kepada anak Nicodemus Orisu dari istri yang lain.

Terlepas dari itu, masih ada Rp 27 miliar lebih yang belum dibayarkan Pemda Kabupaten Manokwari untuk lahan seluas 25 hektare itu.

"Nilai ganti lahan tersebut Rp 30 miliar. Keluarga menunggu pembayaran dikurangi Rp 2,1 miliar yang sudah dibayarkan itu," kata Yan Arwam.

Ia mengatakan Esnestina Krey dan keluarga membawa masalah ini dalam pertemuan dengan MRPB dan perwakilan Pemprov Papua Barat pada 21 April 2022.

"Ada bupati Manokwari juga dalam pertemuan itu," kata Yan Arwam.

Mereka mengklaim, saat itu, bupati Manokwari berjanji untuk membayarkan uang ganti lahan itu.

Hingga sekarang janji tersebut belum terealisasi.

"Padahal, saat itu, Bupati janji untuk membayar pada Oktober 2022," ujar Yan Arwam diamini Esnestina Krey.

Disclaimer:

TribunPapuaBarat.com masih terus melakukan mengonfirmasi kepada pihak-pihak terkait persoalan ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Gelar Aksi Damai di Sekitar Bandara Rendani Manokwari, Warga Tuntut Ganti Lahan Rp 27 Miliar