Polisi Telah Periksa Pemuda di Bukittinggi yang Disebut Inses dengan Ibunya, Ini Kata Kasat Reskrim
Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan pemuda tersebut memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BUKITTINGGI - Polresta Bukittinggi belum berhasil mengambil keterangan dari pemuda yang diduga melakukan inses dengan ibunya di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan pemuda tersebut memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Baca juga: Profil Walkot Bukittinggi Erman Safar, Dipolisikan karena Disebut Sebar Hoaks Inses, Hartanya Rp10 M
"Terduga pelaku telah kami interogasi, apakah benar memang ada inses dengan ibu kandungnya. Namun, keterangan yang diberikan berubah-ubah dan tak jelas," terang Fetrizal, Senin (26/6/2023)
Akibat belum ada keterangan yang pasti, Fetrizal menilai, pihaknya belum bisa menyatakan kebenaran informasi inses di Bukittinggi tersebut, apakah memang terjadi atau tidaknya.
"Orang tuanya juga telah kami interogasi, ibu membantah telah melakukan inses dengan anaknya. Ibunya juga mengakui jika diduga pelaku dalam kondisi mental yang tak baik," tutur Fetrizal.
Fetrizal menyampaikan, pihaknya hingga kini terus berupaya menyelidiki kasus inses di Bukittinggi itu, apakah memang terjadi atau tidak.
Polisi telah mulai melakukan penyidikan terhadap dugaan kasus inses tersebut sejak Minggu (25/6/2023).
Polisi mendatangi lokasi karantina pemuda yang diisukan inses dengan ibu kandungnya itu.
Baca juga: Apa Itu Inses seperti Kasus Hubungan Bapak dan Anak di Purwokerto
Selanjutnya, polisi juga telah menginterogasi pihak keluarga dan pemuda 28 tahun tersebut.
Terduga Pelaku Inses Alami Gangguan Jiwa
Pemuda 28 tahun di Bukittinggi pelaku inses dengan ibu kandungnya diduga mengalami gangguan jiwa hingga mengidap halusinasi akut.
Fakta itu terungkap, berdasarkan penjelasan Instruktur Penerimaan Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid tempat pelaku dikarantina.
Sebagaimana diketahui, pemuda tersebut diketahui sudah bertahun-tahun melakukan inses dengan ibu kandungnya sejak masih duduk di bangku SMA.
Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan anak laki-laki itu tidak hanya menggauli ibu kandungnya saja. Namun, juga sering berbuat hal yang tak sepatutnya kepada adik perempuannya.