TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, menyoroti kasus narkoba yang menjerat seorang mahasiswi kedokteran sekaligus anak pejabat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Politikus Partai NasDem tersebut, meminta Polres Cianjur memastikan kasus ini ditangani layaknya temuan kasus narkoba lainnya.

"Jangan karena ada embel-embel dia anak pejabat atau apapun itu, jadi ada perlakuan berbeda. Proses saja seperti biasa, tidak boleh ada kekhususan dan intervensi apapun. Anak siapapun sama di depan hukum," kata Sahroni dalam keterangannya Selasa (3/7/2023).

Selain itu, Ahmad Sahroni meminta Polres Cianjur mengusut lebih lanjut terkait tindakan yang dilakukan pelaku. 

Sahroni ingin kepolisian juga mengembangkan kasus ini sampai tahap siapa penjual dan bandarnya. 

Dia tidak ingin kasus ini berhenti sampai di penyalahguna saja.

“Polres Cianjur juga harus lakukan pendalaman atas kasus ini. Yang bersangkutan ini benar-benar sebatas penyalahguna atau turut mengedarkan? Beda itu (perlakuannya) nanti,” katanya. 

“Karena kalau memang sebatas penyalahguna, ada opsi rehab. Namun dengan catatan pengembangan kasus harus tetap dilanjutkan. Cari sampai ketemu dari mana dia mendapatkan barang haram tersebut. Karena fokus utama tetap memberantas bandar,” tandas Sahroni.

Baca juga: Mengenal Macam-macam Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Dilansir dari Tribun Jabar, seorang anak pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur ditangkap Satnarkoba Polres Cianjur setelah memakai narkoba jenis sabu. 

Seorang anak pejabat tersebut yaitu RS (20). Selain itu RS juga tercatat sebagai mahasiswi S2 jurusan kedokteran di perguruan tinggi swasta di Bandung. 

Kasatnarkoba Polres Cianjur, AKP Primadona menjelaskan, seorang anak pejabat tersebut berhasil diamankan setelah adanya dugaan transaksi dan penyalahgunaan narkoba. 

"Adanya dugaan transaksi di wilayah Cianjur Selatan itu, petugas kemudian langsung melalukan penyelidikan dan pendalaman," ucapnya kepada wartawan, Kamis (29/6/2023).