Warga Gunungkidul Terinfeksi Antraks, Ini kata Dinas Kesehatan hingga Sri Sultan HB X
Seorang Warga Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta dirawat di RSUD Wonosari karena positif Antraks.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
"Yang kami tahu hanya ceritanya, dilapori warga pada 2 Juni 2023," ujar Retno.
Dari laporan tersebut, ada tiga sapi yang mati di pertengahan Mei 2023 lalu.
Satu di antaranya sudah diminta untuk dikuburkan, sedangkan dua lainnya tidak ditemukan.
Sapi yang sudah dikubur tersebut lalu digali lagi oleh warga lalu disembelih untuk dikonsumsi.
Dua sapi juga lainnya yang juga mati mendadak dan ikut dikonsumsi meski tidak dikubur.
"Seorang warga lalu mengeluhkan gejala sekitar akhir Mei, lalu meninggal dunia di awal Juni," jelas Retno.
Retno mengatakan, timnya pun langsung bergerak usai menerima laporan dan mengambil sampel tanah tempat sapi di sembelih untuk pemeriksaan laboratorium.
Hal tersebut dilakukan karena tak ada bangkai yang tersisa.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan terakhir pada 17 Juni 2023 menyatakan sampel tanah positif Antraks.
Rencananya, sampel tanah akan diambil lagi untuk pemeriksaan terbaru.
"Kalau masih positif, maka lokasi penyembelihan akan disiram formalin lagi, kalau negatif tanahnya akan kami cor beton agar tidak berbahaya," katanya.
Baca juga: Kronologi Kasus Antraks di Gunungkidul Yogyakarta, Sapi Mati Disembelih, Daging Dibagikan ke Warga
Tanggapan Sri Sultan Hamengkubuwono X
Gubernur DIY, Sri Sulta Hamengku Buwono X pun turut menanggapi hal tersebut.
Ia mengatakan, penemuan kasus Antraks bukan hal baru karena telah terjadi beberapa kali.