Sosok Dukun Ritual Maut di Danau Quarry, Buka Praktik Pengobatan sejak 2005, Kini jadi Tersangka
Dukun ritual maut di Danau Quarry, Bogor ditetapkan sebagai tersangka. AN sudah buka praktik pengobatan sejak 2005.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menetapkan AN (51), dukun ritual maut di Danau Quarry, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi tersangka.
Ritual di Danau Quarry itu mengakibatkan tiga orang tewas tenggelam saat menjalani pengobatan alternatif, Kamis (12/7/2023) malam.
Mereka adalah D (20), B (25), dan C (25), warga Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, pihaknya telah meningkatkan status kasus tersebut menjadi penyidikan.
"Udah kita tingkatkan ke penyidikan, sudah ada yang ditetapkan tersangka atas nama AN (51)."
"Pasal 359 KUHP tentang kelalaian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023), dilansir TribunnewsBogor.com.
Lantas seperti apa sosok AN?
AN merupakan seorang dukun pengobatan tradisonal yang kerap mengobati orang dengan berbagai penyakit.
Dari pengakuannya, AN telah melakukan praktik tersebut selama 18 tahun.
Demikian disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sighiro.
"Yang bersangkutan mengaku dari tahun 2005 sudah melakukan pengobatan," ujarnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Meski telah lama menjalankan praktik pengobatan itu, Yohannes menyebut, kejadian yang mengakibatkan korban jiwa baru kali pertama terjadi.
"Kamis masih menelusuri hal tersebut, namun kejadian ini meang baru kali pertama."
"Menurut keterangan warga juga para saksi yang sudah kami periksa juga keterangan dari tersangka," jelasnya.
AN mengaku tidak semua penyakit dapat diobatinya di Danau Quarry.
Menurutnya, hanya penyakit yang berkaitan dengan mental saja yang diobati di Danau Quarry.
Baca juga: Pengobatan Alternatif Berujung Maut di Danau Quarry Bogor, Guru Spiritual Jadi Tersangka
"Tapi untuk pengobatan jenis-jenis penyakit lain tidak dilakukan di danau."
"Khusus untuk ODGJ dilakukan di danau dengan menyiramkan air dan memasukkan pasiennya ke pinggir atau tepi danau," urai Yohannes.
Kronologi kejadian
Ritual maut yang menewaskan tiga orang itu terjadi pada Kamis, sekira pukul 22.00 WIB.
Mulanya, ada tujuh orang yang sedang mandi untuk melakukan pengobatan alternatif di pinggir danau.
Kemudian, satu orang di antaranya terpeleset ke tengah danau.
Lalu, dua rekannya yang melihat kejadian itu berupaya menolong. Nahas, mereka malah ikut tenggelam.
"Korban tidak bisa berenang, lalu dua rekan korban berusaha untuk menolong."
"Namun, malah ikut terbawa dan tenggelam ke dalam danau, empat orang lainnya selamat," kata Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin, Jumat (14/7/2023).
Ketiga korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa pada Jumat (14/7/2023).
Korban pertama MDP ditemukan pada pukul 14.00 WIB di kedalaman 3 meter.
Lalu, B ditemukan pada pukul 14.11 WIB di kedalaman 4 meter.
Korban ketiga yang ditemukan yakni C pada pukul 14.30 WIB di kedalaman 4 meter.
Ingin sembuhkan ODGJ
Ritual maut itu terjadi bermula saat pihak keluarga ingin menyembuhkan MDP yang mengalami gangguan jiwa.
Orangtua MDP pun membawa anaknya berobat ke dukun yang berada di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Jaenudin, kakak korban mengatakan, MDP datang bersama sang ayah, saudara, dan teman-temannya.
Total ada tujuh orang yang ikut mengantar MDP ke tempat dukun tersebut.
Kemudian, AN mengarahkan MDP untuk mandi di Danau Quarry, sebagai upaya penyembuhan.
"Ke orang itu udah dua kali, mungkin yang pertama itu pemeriksaan awal lah."
"Yang kedua baru ke danau itu, cuma saya yang pertama itu enggak ikut," ujarnya, Sabtu (15/7/2023).
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Wahyu Topani/Muamarrudin Irfani)