Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Bacaleg Diduga Cabuli Anaknya di Lombok Barat: Diamuk Warga, Dipecat Partainya, Gagal Nyalon

Berikut nasib calon legislatif (bacaleg) diduga cabuli anak kandungnya di Lombok Barat. Pelaku dihakimi warga dan dipecat dari partainya.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Nasib Bacaleg Diduga Cabuli Anaknya di Lombok Barat: Diamuk Warga, Dipecat Partainya, Gagal Nyalon
Kolase Tribunnews.com: Dok.Humas Polda NTB dan Tribun Jogja/Suluh Pamungkas.
(KIRI) Bacaleg di Lombok Barat diamuk warga gara-gara diduga cabuli anak kandungnya dan (Kanan) Ilustrasi caleg di Pilpres 2024. Berikut nasib bacaleg diduga cabuli anaknya di Lombok Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus bakal calon legislatif (bacaleg) diduga cabuli anak kandungnya dilaporkan terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelaku pencabulan anak kandung diketahui identitasnya berinisial SS (50).

Ia tercatat sebagai warga Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.




SS harus menerima nasibnya diamuk warga hingga babak belur.

Ia juga dipecat dari partainya serta terancam gagal maju jadi caleg.

Baca juga: Remaja Laki-laki Korban Kepala Sekolah Cabul di MTs Labuhanbatu Bertambah Jadi 10 Orang

Kronologi kejadian

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, membeberkan kronologi kejadian SS diamuk warga.

BERITA TERKAIT

Semua bermula dari pengumuman lewat toa masjid pada Minggu (16/7/2023) kemarin.

Diinformasikan lewat pengeras suara, SS disebutkan telah mencabuli anak kandungnya.

Warga yang mulai tersulut emosinya langsung berkumpul.

Mereka mencari keberadaan SS. Saat kejadian, SS sedang berada di desanya.

Warga kemudian menangkap SS dan langsung dihajar secara beramai-ramai.

"Pada akhirnya (SS) ditemukan oleh warga, seketika itu warga langsung menyerang terduga," beber Arman dikutip dari TribunLombok.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Diminta Diam Bocah Ini Tetap Bercerita ke Orang Tua, Perbuatan Cabul Krismon pun Terungkap

Arman melanjutan penjelasannya, sebelum massa semakin anarkis, anggota kepolisian yang dapat informasi diterjunkan ke lokasi kejadian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas