Pengantin Kabur di Sumsel, Vera Tak Tahan Perlakuan Suami, 'Kopernya Saja Ngga Boleh Dilangkahi'
Kasus pengantin kabur di Sumatera Selatan, Vera (27) menghilang setelah 10 hari dinikahi juragan bebek bernama Sutanto (46).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kasus pengantin kabur di Sumatera Selatan, Vera (27) menghilang setelah 10 hari dinikahi juragan bebek bernama Sutanto (46).
Ternyata di balik kaburnya Vera ada kisah sedih keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi.
Sementara Sutanto, sang suami adalah juragan bebek yang diharapkan mampu membantu perekonomian keluarga Vera.
Namun harapan tersebut sama sekali tak bersambut, bahkan Sutanto dianggap terlalu pelit terhadap keluarga Vera.
Baca juga: Pengantin Baru di Sumsel Kabur, Suami Ancam Laporkan ke Polisi dan Minta Biaya Nikah Dikembalikan
Cik Imah (53) ibu kandung Vera kini mengaku menyesal menikahkan anaknya.
Sebelumnya Vera Pengantin Baru Hilang di Banyusian setelah 10 hari menikah dengan Sutanto (46) juragan bebek asal Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Blak-blakan, Cik Imah mengaku awalnya dia memberi restu kepada Vera untuk menikah dengan pria yang usainya terpaut 19 tahun karena berharap menantunya tersebut bisa membantu perekonomian keluarga.
Sebab suaminya sehari-hari bekerja sebagai tukangan bangunan.
Namun nyatanya, harapan itu tak sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Cek Imah mengatakan, Sutanto menantunya kerap bersikap tak sopan kepada mereka yang merupakan mertuanya.
"Dengan kami saja berani dia mulutnya, apalagi ke anak saya. Anak saya pasti ditekan terus di sana itu, bisa mati anak saya bahkan pas ke sini dia bawa koper, itu kopernya ngga boleh dilangkahi, dan itupun kami juga takut," kata Cik Imah saat ditemui di kediamannya di Desa Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (19/7/2023).
Diceritakan Cik Imah antara Vera dan Sutanto bisa saling mengenal karena perantara keluarga.
Keluarga Vera ada yang tinggal di satu kawasan tempat tinggal Sutanto di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Melihat latar belakang Sutanto yang seorang juragan bebek membuat keluarga Vera setuju dengan hubungan serius keduanya.
Baca juga: Juragan Bebek Ditinggalkan Istrinya Usai Menikah 10 Hari, Ibunda Pengantin Perempuan: Dia Kasar
"Mikirnya Vera itu jika serius dengan dia, orang tua bisa terbantu, eh ngga taunya pelit makanya anak saya berlari," ujarnya.
Diantara sikap susanto yang menurut Cik Imah berlebihan adalah pelit.
Susanto pernah sampai sangat sibuk mencari uang di kantong celananya yang saat itu sedang dicuci dalam mesin cuci.
"Anak saya itu takut dengan karakternya dia, dan kami baru tahu itu pas sudah menikah. Sebelumnya kami sama sekali tidak tahu soal itu karena jarang ngobrol," ceritanya.
Melihat anaknya yang ternyata tidak bahagia setelah menikah dengan juragan bebek, tiap hari Cik Imah sebagai ibu kandung mengaku sering sekali menangis meratapi rumah tangga anaknya ini.
"Kalau tahu anak saya diperlakukan seperti itu, berarti anak saya itu terjebak. Bahkan pada saat di pernikahan pun ditekan-tekan dan sering di salahkan," bebernya.
Baca juga: Pengantin Wanita Kabur, Pria di Sumsel Minta Biaya Pernikahan Dikembalikan dan Ancam Lapor Polisi
Sutanto, menurut Cik Imah baik namun sifat pelitnya yang dirasa keterlaluan membuatnya ikut merasa kesal.
"Maaf seribu maaf ya baju dia (Sutanto) itu di sana cuma dua lembar, dan baru di sinilah dia dibelikan oleh Vera. Padahal umur sudah segitu masa iya baju cuma dua lembar," katanya.
"Dia masih mending kehilangan uang, sedangkan kami ini sudah kehilangan anak, kehilangan harga diri pula. Malah dia ngomong ada penipuan lah," Tegas Imah.
Bukan hanya itu saja, kata Cik Imah, pada saat Vera komunikasi dengan Sutanto mengenai rumah mereka yang jarang ada Sinyaal dan tidak bisa nonton tv, menantunya juga bereaksi tidak baik.
"Pernah Vera ngomong, kalau misa sudah ada rezeki boleh ngga pakai wifi langsung itu matanya (Sutanto) seram padahal dia itu usahanya banyak, bebek saja ribuan, dasar saja pelit tadi itu," bebernya.
Mengetahui reaksi tersebut, Cik Imah yang mendengar pengakuan dari Vera ikut merasa emosi.
"Sesuailah kata kami, sudah tua seperti itu belum dapat jodoh. bahkan mukanya dia itu lebih tua dari pada bapaknya," tambahnya.
Disisi lain, menurut Cik Imah, pada saat rombongan keluarga Vera datang ke tempat Sutanto dia disambut biasa oleh keluarga Sutanto.
Apalagi pada saat usai acara pernikahan keluarga Vera seperti diacuhkan.
Baca juga: Alasan Vera Kabur 10 Hari usai Menikah, Keberadaan Pengantin Wanita Asal Sumsel Tak Diketahui
"Setelah acara itu kami dicuekin, apa di suruh masuk atau apa gitu ini ngga sama sekali, malah keponakan saya yang disuruh masuk," katanya.
Katanya lagi pada saat Vera mengajak pergi ke Palembang tempat orang tuanya, Sutanto malah menanyakan tujuan Vera kemana jika mau ke palembang.
"Dia pas mau ke sini itu malah tanya ke Vera mau ke tempat siapa kamu kalau ke Palembang, mau lihat siapa kamu di sana," bebernya.
Isi Chat Vera
Sebelumnya, seseorang yang diduga Vera mengirim chat WA ke Sutanto terkait penegasan tak akan kembali untuk melanjutkan rumah tangga.
Hal ini dibuktikan dengan adanya kiriman pesan chat yang dikirimkan oleh Vera ke Sutanto dengan menggunakan nomor baru.
"Ini aku pera dak usah kmu tunggu aku lagi krno aku idak bakal balek krmh dan dak idak glk lagi balek sm kmu.
(Ini aku pera (Vera), tidak usah kamu tunggu aku lagi karena aku tidak akan pulang ke rumah dan tidak mau lagi balik sama kamu)," ujar Vera dalam chat yang dikirim dengan menggunakan kontak baru.
Isi chat tersebut dikirim oleh Vera pada Minggu 16 Juli 2023 sekira pukul 17.15 wib.
Sebelum dengan menggunakan nomor baru tersebut, Vera dan Sutanto juga sempat berkomunikasi pada (5/7/2023) pada pukul 07.30 wib.
Isi chat tersebut menyatakan bahwa Sutanto akan menjemput keluarga yang akan datang ke dusun Sutanto dari Banyuasin untuk mengikuti prosesi pernikahan Sutanto dan Vera.
Di mana tanggal pernikahan antara keduanya yakni pada (6/7) di kediaman mempelai laki-laki.
Menurut Sutanto sendiri untuk biaya perjalanan keluarga Vera ke desa Sutanto, keluarga Vera meminta biaya sebanyak Rp 3 juta.
"Jadi dia juga minta uang Rp 3 juta katanya untuk akomodasi menuju ke desa saya," katanya.
Setelah prosesi pernikahan, keluarga dari Vera pun kembali ke Banyuasin dan Vera tinggal bersama Sutanto di Desa Sri Mulyo Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumsel.
Setelah lima hari usai pernikahan, Vera mengajak Sutanto untuk ke rumah orang tuanya di Banyuasin dengan alasan akan mengambil pakaian yang ada di rumah orang tuanya.
Pada saat sampai di rumah orang tua Vera dan menginap selama dua hari, Sutanto izin pamit untuk ke rumah saudaranya yang ada di Talang Kelapa Palembang.
Namun ternyata Vera tak kunjung meminta jemput, akhirnya Sutanto pergi kembali ke rumah mertuanya untuk menjemput istrinya.
Sayangnya pada saat Sutanto sampai di rumah mertuanya pada tanggal (15/7) untuk menjemput istrinya, ternyata sang istri sudah tak ada lagi di sana.
Melihat sang istri tak ada di rumah, Sutanto menanyakan kepada mertuanya dimana keberadaan istrinya, namun orang tua Vera sendiri pun mengaku tidak mengetahui di mana anaknya berada.
"Orang tua juga bilang ngga tau, dan pas kami kesana juga seperti tidak dipedulikannya lagi. Kalau keseharian Vera di mata keluarga saya juga tak begitu tahu karena keluarganya itu seperti tertutup," katanya.
Hingga kini pun Vera tak kunjung pulang ataupun menemui Susanto, dan untuk kontak WhatsApp milik Vera pun terakhir aktif pada tanggal (9/7/2023) sekira pukul 15.06 wib.
Kronologi Hingga Suami Lapor Polisi
Pesta pernikahan Vera dan Sutanto berlangsung ditempat kediaman mempelai lelaki atau tepatnya di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumsel, Kamis (6/7/2023).
Namun tepat 10 hari setelah berlangsungnya pernikahan, hingga kini Vera justru menghilang dan tak diketahui keberadaanya.
"Awalnya istri saya itu mengajak saya ke rumah orangtuanya di daerah Merah Mata Banyuasin untuk mengambil baju," ujar Sutanto saat membuat laporan orang hilang di SPKT Polda Sumsel, Selasa (18/7/2023).
Namun setelah beberapa hari di rumah orangtuanya, Vera tak kunjung mau pulang ke rumah suaminya yang berada di OKU Timur.
"Setelah dua hari di rumah orangtuanya, saya mengajak Vera pulang ke Dusun, namun Vera bilang belum mau dan menyuruh saya duluan jika ingin pulang," terangnya.
Sutanto mengatakan, karena istrinya belum mau pulang, ia pun memutuskan untuk menunggu istrinya terlebih dahulu.
"Karena saya tidak enak di rumah orangtuanya terus, jadi saya memutuskan untuk menginap di rumah kakak saya," terang dia.
Tepat pada tanggal 15 Juli 2023, saat Sutanto menjenguk Istrinya untuk mengajak pulang, ia justru dikejutkan bahwa istrinya tersebut sudah tidak ada lagi di rumah.
"Kata orangtuanya dia tidak tahu anaknya dimana," jelasnya.
Ia menjelaskan, hingga kini keberadaan istrinya tidak diketahui.
"Ditelepon nomornya tidak aktif. Dihubungi di sosial media juga tidak tidak respon," tuturnya.
Sutanto sendiri tak mengetahui apa alasan istrinya tersebut menghilang.
Padahal antara ia dan istrinya tidak mempunyai permasalahan sedikitpun.
"Dia tidak pernah cerita kalau ada masalah pribadi," jelasnya.
Sutanto berharap agar istri tersebut segera pulang.
"Untuk Vera kalau masih ada niat balik kami tunggu. Kalau pun tidak menginginkan pernikahan ini mari pulang kita selesaikan," tuturnya. (Fransiska Kristela)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Harap Menantu Bisa Bantu Ekonomi, Ibu Pengantin Baru Hilang di Banyuasin Kini Menyesal Nikahkan Anak