Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Bocah di Lampung Tengah Minta Ayahnya Ditangkap karena Kabur usai Bunuh Ibunya 7 Tahun Lalu

Viral aksi kakak beradik berinisial ARPP (11) dan SANR (9) meminta keadilan atas kasus kematian sang ibu (IS) yang terjadi tujuh tahun silam.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Viral Bocah di Lampung Tengah Minta Ayahnya Ditangkap karena Kabur usai Bunuh Ibunya 7 Tahun Lalu
Istimewa
Kakak adik di Lampung Tengah meminta bantuan Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap sang ayah yang membunuh ibu mereka. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi kakak beradik berinisial ARPP (11) alias T dan SANR alias S (9) meminta keadilan atas kasus kematian sang ibu (IS) yang terjadi tujuh tahun silam.

Sebab, hingga saat ini pelaku yang merupakan ayahnya sendiri belum juga ditangkap lantaran melarikan diri.

Kedua bocah yang tinggal di Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah itu bahkan menyaksikan momen saat ibunya tewas di tangan ayahnya yang berinisial RP.

Kejadian itu berlangsung di tahun 2015 ketika orang tuanya bercerai.

Saat itu, T dan S menjadi sebatang kara karena ayahnya kabur.

Kini, T meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap ayahnya.

Hal tersebut dilakukan agar sang ayah bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berita Rekomendasi

"Kepada bapak Jokowi dan bapak Listyo, saya minta tolong untuk segera menangkap bapak saya yang membunuh ibu saya."

"Tragedinya pada tahun 2015, di depan saya sendiri, saya pas itu masih kecil. Saya minta pertolongan kepada bapak Jokowi untuk menangkap bapak saya," ungkap T.

Video ini kemudian menjadi viral lantaran diunggah oleh akun TikTok @ikf_nusantara  dan akun Instagram @ndorobei.official pada Senin (24/7/2023).

Baca juga: Viral Bocah Bekasi Curhat Temannya Tak Bisa Sekolah, Tawarkan Jokowi Kunjungi Bantargebang

Kronologi kejadian

Mengutip TribunLampungTengah.com, Sulastri selaku nenek T dan S menceritakan kronologi pembunuhan pada tahun 2015.

Saat itu pelaku datang menginap untuk menyantap sahur bersama, dengan status ayah dan ibu sudah cerai.

Namun, bukannya menunjukkan itikad baik, pelaku malah kembali memantik pertengkaran keluarga di depan T dan S.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas