Kisah Pengusaha Asal Klaten Diwisuda S1 di Umur 56 Tahun: 3 Istrinya Hadir, Anaknya S3 di Malaysia
Sukadi menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama 4 tahun.
Penulis: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Haji Sukadi (56) seorang pengusaha cor logam di Klaten, Jawa Tengah menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) di usia 56 tahun.
Sukadi resmi menyandang gelar S.A.B. dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten saat diwisuda pada Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Wisuda TK sampai SMA, antara momen paling berkesan hingga biaya mahal
Uniknya, Sukadi membawa tiga istrinya saat diwisuda.
Jurusan Administrasi dan Bisnis
Sukadi menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama 4 tahun.
"Awalnya karena ada dorongan dari keluarga, dan juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," ujar Sukadi, kepada TribunSolo.com.
Sukadi memiliki tiga istri dan 18 anak, serta tinggal di rumah masing-masing di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Rumah masing-masing istri Sukadi saling berdampingan, hanya berjarak 2 hingga 3 Km.
Berita Rekomendasi"Dari istri pertama ada lima anak, istri kedua enam anak, dan istri ketiga ada tujuh anak. Ada juga cicit dua," ungkapnya.
Anak-anak Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.
Salah satu anaknya menempuh pendidikan hingga S3.
Hal tersebut turut menjadi motivasi dirinya mengenyam pendidikan kembali.
"Anak pertama saya S3 di Malaysia, menantu S3 di Jepang, anak kedua ada di UGM. Makanya saya termotivasi, dan memotivasi anak-anak yang lain supaya adik-adiknya semangat juga bersekolah supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," jelasnya.
Anak Sukadi yang berkuliah S3 juga bekerja di Malaysia.
Baca juga: Surat Edaran Kemendikbudristek: Wisuda Sekolah Bukan Kewajiban, Tidak Boleh Memberatkan Orang Tua!
Sedangkan anaknya yang berkuliah di UGM bekerja sebagai auditor bank.
Sementara anak lainnya ada yang masih menempuh pendidikan sekolah di Klaten, Kediri, Jogja, maupun Solo.
Sukadi sendiri memiliki usaha pengecoran logam sejak tahun 1986, usaha tersebut dikelola bersama keluarga.
"Kalau kerja ya kumpul, kalau pulang di rumah masing-masing," paparnya.
Meski anaknya banyak, Sukadi mengaku hafal semua nama-nama sang anak.
"Harus hapal, kasih sayangnya harus tinggi," tegasnya.
Menikah tahun 1987
Sukadi awalnya menikah dengan istri pertama yang bernama Tumiyem pada tahun 1987.
Istri kedua yang bernama Agusriyanti dinikahi pada tahun 2001. Sedangkan istri ketiga Ida Susilowati dinikahi pada tahun 2003.
Resep hidup rukun
Sukadi berbagi resep bisa hidup rukun dan berdampingan bersama ketiga istri dan 18 anaknya.
"Anak saya ada 18, dari istri pertama lima, istri kedua enam, dan istri ketiga tujuh," kata Sukadi, kepada TribunSolo.com, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Pro Kontra Tren Wisuda Anak TK hingga SMA: Gibran Perbolehkan hingga Wali Kota Surabaya Melarang
Mereka tinggal di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sehari-hari, Sukadi menggeluti usaha pengecoran logam bersama ketiga istrinya. Merekapun tinggal di rumah masing-masing.
"Kalau pada kerja kumpul semua, kalau pulang ke rumah masing-masing," ungkapnya.
Sukadi selalu berusaha membagi waktu bersama keluarga.
"Ya bagi waktu (bersama), nama anak juga harus hafal. Kasih sayangnya harus tinggi," paparnya.
Ditanya kiat rumah tangganya bisa rukun, Sukadi mengatakan kunci yang selama ini ia pegang.
"Kuncinya pasrah tawakal saja sama allah, akhirnya allah akan menolong kita," ucapnya.
Ia pertama menikah dengan Hj. Tumiyem (52) pada tahun 1987, lalu menikah kedua dengan Agusriyanti tahun 2001 dan pada 2003 menikah dengan Ida Susilowati.
Tukiyem mengatakan awalnya ia mengizinkan suami kembali menikah.
"Suami mau menikah lagi, saya izinin," kata Tumiyem.
Ia mengaku ikhlas bila sang suami menikah kembali.
"Saya menerima sak dermo saja(menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," jelasnya.
Di awal, Tukiyem turut membantu sang suami mencari istri kedua. Namun orang yang akan disandingkan tidak mau, takut menyakiti hati dirinya.
Namun akhirnya suaminya tersebut jadi menikah di tahun 2001 bersama Agusriyanti.
"Saat itu baru punya anak dua," ungkapnya.
Ditanya bagaimana kehidupan selama ini bersama dengan istri yang lain, Tukiyem mengatakan semuanya adil.
Baca juga: Siswa di Sukabumi Tewas saat Kegiatan Sekolah, Kepsek jadi Tersangka, Ini Tanggapan Keluarga Korban
"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," paparnya.
Terkait Sukadi yang telah selesai menuntaskan pendidikan kuliahnya, Tumiyem mengaku selama itu tidak terganggu rutinitas suami.
"Semua lancar, rumah lancar, pendidikan agama lancar, pendidikan juga lancar," jelasnya.
Penulis: Zharfan Muhana
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Resep Sukadi Hidup Rukun Bersama 3 Istrinya : Pasrah dan Tawakal, Kasih Sayang ke Anak Harus Tinggi
dan
49 Mahasiswa STIA Madani Klaten Diwisuda, Salah Satunya Pengusaha Cor Logam Beristri 3, Anaknya 18