Penanaman Mangrove Cegah Abrasi di Pesisir Pantai Demak
Ralawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Pena Mas Ganjar membuat gerakan penanaman batang mangrove dan bersih pantai.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukarelawan yang tergabung dalam Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi Undip, Unnes, UNS Bersama Ganjar Pranowo (Pena Mas Ganjar) membuat gerakan penanaman batang mangrove dan bersih pantai.
Gerakan ini dilakukan bersama warga Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak di Pulau dan Pantai Tirangan.
Koordinator Pusat Pena Mas Ganjar Reza Abdurrakhman mengatakan ada sekitar 500 batang mangrove dan 50 tunas kelapa yang ditanam di sekitar pulau tersebut.
Selain itu, pihaknya melakukan bersih-bersih pantai untuk menjaga ekosistem pantai agar tetap bersih dan asri.
"Kami terjun ke masyarakat untuk melakukan kegiatan penanaman mangrove dan tunas kelapa di Pantai Tirangan. Kami juga mengadakan bersih-bersih pantai," ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: Megawati Bicara Pentingnya Kebun Mangrove Surabaya Minimalisasi Efek Tsunami
Menurut Reza, wilayah pesisir di pulau ini membutuhkan perhatian karena rawan terjadinya abrasi yang mengancam ekosistem pantai dan laut.
"Pulau Tirangan ini berada di tengah laut sehingga perlu mendapat perhatian agar tidak abrasi. Kami melihat pantai ini terlihat sedikit gersang. Karena itu kami tanami mangrove dan kelapa," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi: Kebun Raya Mangrove Surabaya Jadi Sarana Edukasi dan Wisata Warga
Reza berharap mangrove dan tunas kelapa yang ditanami ini akan tumbuh dalam waktu dua hingga tiga bulan sehingga nantinya dapat menjadi objek wisata mangrove bagi masyarakat Kabupaten Demak.
"Sekitar 2-3 bulan batang mangrove ini mulai tumbuh. Harapan ke depan pantai ini bisa menjadi objek wisata baru bagi warga sekitar," ungkapnya.
Reza mengatakan pihaknya dan warga Desa Babalan yang mayoritas sebagai nelayan berharap mangrove dan tunas kelapa ini dapat tumbuh dengan baik.
Dia juga berharap masyarakat terus merawat dan melestarikan mangrove yang sudah ditanam ini.
"Dengan adanya penanaman batang mangrove dan tunas kelapa, kami berharap dapat meminimalkan abrasi dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Warga Desa Babalan juga mayoritas nelayan sehingga diharapkan bisa menjaga kelestarian lingkungan di sekitar pesisir pantai," ujarnya.
Reza menjelaskan ada sekitar 70 warga dan nelayan di sekitar Pesisir Pantai yang antusias mengikuti penanaman mangrove dan bersih-bersih pantai.
Mereka mengaku mengidolakan sosok bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo.
"Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Kami sebagai relawan Pak Ganjar diserbu warga. Karena masyarakat sekitar sini sangat nge-fans dengan Pak Ganjar. Sekitar 70 nelayan bareng-bareng ke pantai ini pakai perahu," ucapnya.
Reza menuturkan pihaknya terinspirasi oleh Ganjar Pranowo dalam melakukan gerakan nyata untuk lingkungan pesisir ini.
Menurut dia, Ganjar melakukan gerakan dan program Mageri Segoro di Jawa Tengah.
Yaitu, aksi penanaman mangrove di pesisir wilayah Jateng.
"Pak Ganjar jelas selalu hadir untuk para nelayan. Selama 10 tahun menjabat gubernur Jateng, beliau sering terjun melihat kondisi para nelayan dan ekosistem pantai di pesisir. Jadi, kami terinspirasi dari program beliau. Apalagi Indonesia adalah negara maritim, Kepulauan terbesar, jadi kita perlu melestarikan wilayah pesisir agar tidak rusak," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Pena Mas Ganjar juga terus menyosialisasikan dan mendoakan Ganjar Pranowo agar dapat menjadi presiden Indonesia periode 2024-2029.
Sementara itu, Ahmad Badruddin, 39, peserta gerakan penanaman mangrove, mengatakan aksi ini menyelamatkan ekosistem laut di sekitar pesisir Pantai Tirangan dari abrasi.
Menurut dia, abrasi sangat dikhawatirkan warga Desa Babalan karena dapat mengancam tempat tinggal mereka di pesisir pantai.
"Gerakan ini sangat positif sekali. Antusiasme warga yang ikut cukup banyak. Diketahui, abrasi adalah momok bagi warga pesisir, terutama Desa Babalan, Demak. Apalagi pemanasan global dan air pasang yang tinggi," katanya.
Ahmad mengatakan gerakan seperti ini perlu digencarkan.
Dia berharap pemerintah setempat juga terus mendukung penanaman mangrove dan tunas kelapa di pesisir.
"Karena itu, kita harus memasifkan gerakan penanaman mangrove untuk mencegah abrasi. Program ini ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat untuk lebih banyak lagi menanam mangrove dan tunas kelapa di pesisir pantai. Karena itu salah satu cara untuk menanggulangi abrasi," ucapnya.
Ahmad berharap, setelah adanya program yang diadakan relawan pendukung Ganjar Pranowo ini, warga makin tersadar untuk menjaga pantai dari abrasi. Dia juga berharap ke depan pantai ini dapat menjadi destinasi wisata bagi warga Kabupaten Demak.
"Kami berharap gerakan ini bukan hanya hari ini saja terlaksana, melainkan warga semakin aktif bergotong-royong menjaga pantai agar tidak abrasi dan bersih dari sampah agar ke depannya pantai ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan menambah pendapatan bagi warga di sini," ucapnya.
Ahmad menuturkan warga juga berkomitmen menjaga hutan mangrove di wilayah ini agar terus berkembang.
"Kami akan merawat perkembangan batang mangrove yang ditanam dua minggu atau satu bulan sekali," ucapnya.
Ahmad juga menyambut baik jika ada instansi pemerintah dan organisasi lingkungan yang ingin membuat gerakan menanam mangrove di pantai Tirangan
"Kami warga Desa Babalan sangat antusias jika ada instansi pemerintah serta organisasi yang mau menanam mangrove di wilayah pesisir pantai ini," ucapnya.
Warga Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Demak, berharap jika terpilih sebagai presiden Indonesia 2024, Ganjar Pranowo makin memperhatikan wilayah pesisir dari bahaya abrasi.
"Kami sebagai warga Babalan berharap Pak Ganjar lebih proaktif lagi untuk menanggulangi abrasi di pesisir. Kami berharap warga bergotong royong menjaga agar abrasi tidak sampai mengancam warga pesisir," katanya.