Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Disebut Kegiatan Aliran Sesat di Gegerkalong, Ini Respons Ridwan Kamil, MUI, dan Polisi

Ridwan Kamil merespons video yang disebut kegiatan sebuah kelompok di daerah Gegerkalong, Kota Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Viral Video Disebut Kegiatan Aliran Sesat di Gegerkalong, Ini Respons Ridwan Kamil, MUI, dan Polisi
Twitter/@txtdaribandung via Kompas
Tangkapan layar twit soal video disebut kegiatan aliran sesat di Gegerkalong, Bandung. Dalam artikel mengulas tentang respons Gubernur Jabar, MUI, dan Polisi soal video yang disebut kegiatan sebuah kelompok di daerah Gegerkalong, Kota Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Video yang disebut kegiatan sebuah kelompok di daerah Gegerkalong, Kota Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Dalam unggahan di Twitter @txtdaribandung, terlihat foto tangkapan layar berisi pesan WhatsApp dan satu video aktivitas yang dilakukan sejumlah orang.

Pada pesan WhatsApp itu, menarasikan imbauan agar warga sekitar berhati-hati terkait adanya keramaian yang disebut aliran sesat.

Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan masih mencari tahu terkait kebenarannya.

Pria yang kerap disapa Kang Emil ini, mengaku tak ingin tergesa-gesa menyimpulkan aktivitas tersebut sebagai aliran sesat.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Tulungagung yang Sempat Viral, Termasuk Dendy Sky View

Menurutnya, perlu ada kajian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelum menyimpulkan.

"Ya selalu akan ditindaklanjuti lagi, kalau soal akidah harus menunggu dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau ulama-ulama."

Berita Rekomendasi

"Pemerintah seperti saya tidak bisa menentukan sesat tidak sesat sebelum ada fatwa," kata Emil di Hotel Pullman, Kota Bandung, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

Sementara itu, Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, menyatakan belum bisa menyimpulkan terkait aktivitas ibadah di Gegerkalong.

Rafani Achyar mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, kegiatan tersebut dilakukan oleh komunitas Syiah.

"Iya jadi saya sendiri masih belum jelas tentang peristiwa di Gegerkalong itu."

"Memang Gegerkalong ada komunitas Syiah tapi sedikit hanya satu keluarga kalau tidak salah, tapi mereka sering mengundang komunitasnya dari luar kemudian melakukan kegiatan di situ," jelasnya di kantornya, Jalan LRE Martadinata, Kota Bandung.

"Nah jadi mungkin itu yang membuat masyarakat tidak berkenan," lanjutnya.

Rafani menilai, aktivitas tersebut merupakan kolaborasi kelompok Syiah dengan komunitas pengusung budaya dan adat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas