Kecanduan Aroma Bensin Selama 3 Tahun, Bocah 12 Tahun Ini Mengalami Gangguan Saraf
Dinkes Purwakarta pun akan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua di Bandung Barat untuk menjalani rehabilitasi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Seorang anak berusia 12 tahun di Purwakarta, Jawa Barat mengalami gangguan saraf setelah selama 3 tahun terakhir kecanduan menghirup aroma bensin.
Melihat kondisi anak berinisial IG ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta pun akan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua di Bandung Barat untuk menjalani rehabilitasi.
Sebelum dirujuk ke RSJ tersebut, Dinkes pun telah membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih untuk melakukan pemeriksaan terkait kondisi medis dan psikologisnya.
Baca juga: Anak yang Kecanduan Aroma Bensin di Purwakarta Akan Belajar di Rumah
Kabid Yankes Dinkes Purwakarta, Yandi Nuhadian mengatakan bahwa setelah diperiksa oleh Dokter Spesialis Kejiwaan, IG pun disarankan untuk menjalani rehabilitasi secara intensif.
Oleh karena itu, ia dirujuk untuk menjalani rehabilitasi di RSJ Cisarua, Bandung Barat.
"Kita sudah bekonsultasi ke Dokter Spesialis Jiwa di Rumah Sakit Bayu Asih, ada dua hal yang penting yang harus kita cermati bersama. Yang pertama yaitu pasien IG ini memang dengan kondisi sekarang itu harus segera dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Cisarua," kata Yandi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (2/8/2023).
Ia pun berharap pihak keluarga IG mau memberikan izin agar anak itu dapat menjalani rehabilitasi di rumah sakit tersebut.
"Disampaikan kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan pasien IG ini bisa kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua untuk kita obati di sana," jelas Yandi.
Yandi kemudian mengimbau kepada seluruh orang tua untuk menjauhkan anak dari kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak mereka.
"Yang kedua, poin utamanya adalah bagaimana kita membiasakan diri terhadap sifat-sifat buruk anak sebelumnya, awalnya ini kan kebiasaan yang dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, akhirnya efeknya seperti ini," tegas Yandi.
Oleh karena itu, dirinya berharap para orang tua dapat bijak untuk memilih dan mengatur kebiasaan bagi anak-anak mereka.
"Jadi harapan kita semua terhadap orang tua harus bisa memilah mana itu kebiasaan yang baik dan mana itu kebiasaan yang buruk," papar Yandi.
Sementara itu, Kepala Desa Ciwareng, Cecep Endang Muklis akan berkoordinasi dan meminta izin kepada orang tua IG agar sang anak dapat direhabilitasi di RSJ Cisarua.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.