Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Anak di Kabupaten Sragen Berhenti Sekolah Karena Jadi Korban Bully

Puluhan anak sekolah di Kabupaten Sragen Jawa Provinsi Jawa Tengah memutuskan tidak sekolah karena dibully

Editor: Erik S
zoom-in Puluhan Anak di Kabupaten Sragen Berhenti Sekolah Karena Jadi Korban Bully
freepik
Ilustrasi bullying di sekolah- Puluhan anak sekolah di Kabupaten Sragen Jawa Provinsi Jawa Tengah memutuskan tidak sekolah akibat menjadi korban perundungan (bully). 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Puluhan anak sekolah di Kabupaten Sragen Jawa Provinsi Jawa Tengah memutuskan tidak sekolah akibat menjadi korban perundungan (bully).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen mencatat 25 anak memutuskan berhenti ke sekolah karena diolok-olok temannya.

Baca juga: 4 Oknum Guru dan 9 Pelajar Bully Seorang Siswi SMA di Bengkulu: Korban Ternyata Pengidap Autoimun

Tahun 2022, ada 1.143 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sragen.




"25 anak merupakan korban bullying," kata Sekretaris Disdikbud Kabupaten Sragen, Sukisno dikutip dari Tribun Solo, Kamis (3/8/2023).

Menurut Sukisno, sebenarnya ada berbagai macam alasan sebab anak-anak sekolah tidak mengenyam pendidikan maupun menuntaskan pendidikan.

Faktor penyebab anak tidak sekolah terbanyak karena motivasi kurang.

"Jadi total ada 1.143 anak tidak sekolah di Sragen berdasarkan catatan tahun 2022 lalu, dimana 412 anak (36 persen diantaranya) karena motivasi kurang," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/7/2023).

BERITA TERKAIT

Alasan kedua anak tidak sekolah di Sragen karena faktor ekonomi, yang mana tidak memiliki biaya.

Anak tidak sekolah yang disebabkan karena faktor ekonomi ada 248 anak.

Selain itu, ada 174 anak yang memilih tidak menuntaskan pendidikan karena bekerja dan ingin bekerja.

Baca juga: Megawati Sindir Pihak yang Bully Sebutan Petugas Partai: Kenapa Enggak Bikin Aja Capres Sendiri?

Alasan lainnya yakni karena broken home, menikah hingga korban bullying atau korban perundungan.

"Faktor penyebab anak tidak sekolah lainnya yakni 153 anak disabilitas, 25 anak broken home atau yatim atau piatu," jelasnya.

"Sedangkan 23 anak tidak sekolah karena melahirkan atau menikah, 14 anak karena berkemampuan rendah, dan 69 anak sisanya karena faktor lainnya," sambungnya.

Penulis: Septiana Ayu Lestari

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sedih, 25 Anak di Sragen Kapok Sekolah karena Jadi Korban Bully

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas