Fakta-fakta Puluhan TNI Geruduk Polrestabes Medan: Videonya Viral hingga Duduk Permasalahan
Berikut fakta-fakta puluhan TNI Geruduk Satreskrim Polrestabes Medan mulai videonya viral hingga terungkap duduk permasalahannya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Fakta-fakta Puluhan TNI Geruduk Polrestabes Medan: Videonya Viral hingga Duduk Permasalahan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/fakta-puluhan-tni-geruduk-satreskrim-polrestabes-medan-videonya-viral-hingga-duduk-perkaraya.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan anggota TNI dikabarkan menggeruduk kantor Satreskrim Polrestabes Medan pada Sabtu (5/8/2023) siang.
Belakangan diketahui anggota TNI tersebut berasal dari Kodam I/Bukit Barisan.
Dari informasi yang beredar, kedatangan anggota TNI untuk meminta penangguhan penahanan terhadap seorang tersangka kasus pemalsuan surat tanah milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN), berinisial ARH.
Buntut kejadian ini, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian dan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi sama-sama memberikan penjelasannya.
Berikut fakta-fakta puluhan TNI Geruduk Satreskrim Polrestabes Medan dirangkum Tribunnews.com, Minggu (6/8/2023):
Baca juga: Puluhan Prajurit TNI Datangi Polrestabes Medan, Kronologi hingga Tanggapan Kodam I/Bukit Barisan
Video viral
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video kedatangan puluhan anggota TNI itu tersebar di Twitter dan TiTok.
Pada awal rekaman terlihat seorang anggota TNI berdialog dengan pihak Polrestabes Medan.
Keduanya membahas perihal langkah penahanan ARH.
Anggota TNI tersebut menegaskan pihaknya tidak akan menghalangi proses hukum yang sedang berjalan.
"Saat Bapak akan menegakkan hukum, kami dukung kita support. Silahkan proses hukum.
Kami (ke sini) mengajukan penangguhan penahanan saja," katanya.
Sementara pihak Polrestabes Medan memberikan penjelasan tersangka ARH lantaran sudah ada 3 laporan kepolisian yang masuk dari korban.
Sehingga langkah penahanan dirasa perlu guna memudahkan proses hukum.
"(Kalau tersangka tidak ditahan) hukum begini hukum tidak ada, kalau Bapak paksa kehendak (agar penahanan tersangka ditangguhkan), saya gimana," kata anggota polisi.
Belakangan diketahui, anggota TNI yang ada di dalam video bernama Mayor Dedi Hasibuan.
Sementara lawan bicaranya adalah Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.
![Penampakan puluhan personel TNI dari Kodam I Bukit Barisan mendatangi Sat Reskrim Polrestabes Medan. Mereka datang diduga mendesak Polisi membebaskan tersangka yang sudah ditangkap, Sabtu (5/8/2023).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/puluhan-tni-geruduk-polrestabes-medan.jpg)
Bukan penggerudukan
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian membenarkan kedatangan kedatangan Mayor Dedi Hasibuan dan kawan-kawannya.
Ia menegaskan, kedatangan rombongan anggota TNI itu ke Polrestabes Medan bukan untuk menekan pihak Sat Reskrim.
Mereka hanya ingin meminta penjelasan terkait proses penahanan kepada ARH.
"Tidak ada penggerudukan, memang anggota Kumdam datang kebetulan dia bersama beberapa orang ke sini untuk bertemu dengan pihak dari Reskrim," jelas Rico, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Anggota TNI Geruduk Polrestabes Medan, Sebut Bentuk Intimidasi
Duduk permasalahan
Rico lalu membeberkan duduk permasalahan yang terjadi.
Semua bermula saat ARH terjerat kasus pemalsuan surat tanah milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Polrestabes Medan.
Adapun hubungan ARH dengan Mayor Dedi Hasibuan adalah saudaranya sekaligus penasehat hukum.
Mayor Dedi Hasibuan sebelumnya sudah meminta izin kepada atasannya untuk mengawal kasus ini.
"Dia atas nama pribadi sekaligus penasihat keluarga.
Karena dia dibawah naungan Kumdam, bermohon Mayor ini ke pimpinan, jadi penasihat keluarga dan dari pihak Hasibuan ini," beber Rico.
Kata Polda Sumut
![Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi (tengah) saat bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tarareda (kiri) dan Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Riko Siagian (kanan) terkait kedatangan personel TNI ke Polrestabes Medan.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/polrestabes-medan-digeruduk-anggota-tni.jpg)
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Ia menegaskan, pertemuan merupakan pertemuan untuk membicarakan kasus ARH.
"Semua ini dalam koordinasi-koordinasi terkait persoalan hukum," ucapnya, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Hadi dalam kesempatannya juga menegaskan, pihaknya akan profesional dalam menegakan hukum berdasarkan aturan yang berlaku.
Termasuk dalam proses pengusutan kasus yang menyeret saudara dari Mayor Dedi Hasibuan.
"Kami TNI Polri Solid, setiap Hal selalu dikoordinasikan dengan baik."
Hadi menyampaikan, pihak Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumut solid dan berkomitmen setiap Persoalan hukum mempercayakan semua prosesnya terhadap kepolisian.
"Kami TNI Polri Solid, setiap Hal selalu dikoordinasikan dengan baik," tegasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (Tribun-Medan.com/Array A Argus/Alfiansyah/Tommy Simatupang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.