Guru di Flores Celupkan Tangan Siswa ke Air Panas, Keluarga Laporkan Pelaku hingga Tanggapan Disdik
Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), celupkan tangan siswa ke air mendidih.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), celupkan tangan siswa ke air panas.
Tangan korban berinisial YAP dicelupkan ke air panas tersebut pada Rabu (2/8/2023).
Akibat dari perbuatan pelaku, tangan korban melepuh hingga jari-jarinya alami pembengkakan.
Mengutip Pos-Kupang.com, peristiwa tersebut terjadi di asrama putra SMK Bina Karya Larantuka.
Kejadian tersebut pun terekam dalam sebuah video yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Salah satu anggota keluarga korban, Emanuel, mengonfirmasi kabar tersebut.
Baca juga: Viral Guru Celupkan Tangan Siswa ke Air Mendidih hingga Melepuh, Keluarga: Dicurigai Curi Kopi
"Dia sudah ada di rumah. Tangan melepuh seperti yang kaka lihat di foto itu," ungkap Emanuel.
Pihak keluarga langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Flores Timur.
"Kami kecewa tangannya sampai melepuh itu. Orang tuanya sudah lapor polisi," jelasnya.
Iptu Laratus M La'a selaku Kasat Reskrim Polres Flores Timur pun membenarkan tentang adanya laporan tersebut.
"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum. Kita tetap proses seusai aturan hukum," kata Iptu Laratus.
Pelaku Mengaku Menyesal
Pelaku mengakui apa yang telah diperbuatnya.
Saat dihubungi wartawan, pelaku mengatakan baru pertama kali menerapkan pembinaan kurang manusiawi tersebut.
Cara tersebut, kata pelaku, dilakukan lantaran banyaknya aksi pencurian di lingkungan asrama.
"Ada 17 siswa yang celup, dan Fendi menjadi orang kedua. Pas saya cek, anak lain aman, tapi hanya dia yang luka," ungkapya.
Pos-Kupang.com mewartakan, pelaku menggunakan ember sebagai wadah menampung air panas.
Baca juga: Bukan Laporan Balik, Ini Penjelasan Kuasa Hukum Siswa SMA di Bengkulu yang Laporkan Gurunya
Setelah 20 menit didiamkan, pelaku lalu melakukan aksinya.
"Sekitar 20 menit, jadi mereka celup itu bukan sedang jerang di atas kompor," tambahnya.
Ia pun meminta maaf terhadap keluarga korban, serta siap menanggung konsekuensi hukum yang diterapkan.
Kata Disdikbud
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT, Linus Lusi, mengungkapkan, pihaknya tak menutup kemungkinan akan mencabut izin operasional sekolah.
"Tentunya kami mengambil langkah terhadap persoalan tersebut dengan melihat kembali izin operasional yang dikeluarkan. Terburuknya, izin operasionalnya dicabut," tegasnya, seperti yang diwartakan Kompas.com.
Selain itu, untuk menangani kasus ini, pihak Didikbud NTT juga mengirimkan tim yang bertugas melakukan investigasi.
"Kami turunkan tim investigasi ke sekolah tersebut dan mengambil langkah terhadap persoalan tersebut," kata Linus.
Linus juga prihatin atas munculnya kasus di sekolah tersebut.
Ia mengaku, sekolah tersebut sudah lama membawa tradisi kuat dalam mendidik para siswanya.
Namun, tindakan apapun yang dilakukan oleh pelaku tidak dibenarkan dalam pendidikan.
(Tribunnews.com, Renald)(Pos-Kupang.com, Alfons Nadebang/Paul Kabelen)(Kompas.com, Sigiranus Marutho Ber)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.