Fakta DEMA UIN Surakarta soal Ospek Gandeng Pinjol: Rektor Sudah Tegur hingga Terancam Drop Out
Berikut fakta terkait sorotan terhadap DEMA UIN RM Surakarta yang disebut menggandeng pinjol untuk penyelenggaraan PABK mahasiswa baru.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - UIN Raden Mas Said Surakarta tengah menjadi sorotan usai Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dari kampus ini disebut menggandeng aplikasi pinjaman online (pinjol) dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) atau ospek.
Bahkan, sekitar 4 ribu mahasiswa baru (maba) UIN Raden Mas Said diminta untuk mendaftar di aplikasi pinjol tersebut serta membeli souvenir PBAK.
Hal ini pun menjadi sorotan, salah satunya oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo.
Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, menyebut DEMA meminta kepada maba untuk mendaftar ke aplikasi pinjol demi dalih mendapatkan konsumsi.
"Data pribadi mahasiswa baru yang telah terdaftar juga dipertaruhkan keamanannya," ujarnya pada Senin (7/8/2023) dikutip dari Tribun Solo.
Selain pinjol, Ali mengungkapkan maba juga diwajibkan membeli souvenir berupa kaos, gantungan kunci, hingga kertas asturo yang notabene merupakan hak yang harus didapatkan mahasiswa.
Baca juga: Polemik Pinjol jadi Sponsor Acara di UIN Surakarta, Presma Sebut Data 2000 Maba Masuk Pinjol
Ali juga mengungkapkan adanya penyalahgunaan wewenangan oleh DEMA UIN RM Said Surakarta lantaran bekerja sama dengan pihak ketika dalam sponsorship PBAK.
Dalam Surat Keterangan No. 20/379/PDM/PAN-PBAK/DEMA-U/VIII/2023, DEMA menyebutkan bahwa pihaknya menjalin kerjasama dengan sejumlah bank dan salah satu aplikasi pinjol.
"Padahal, dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 4962 Tahun 2016 Tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam telah disebutkan bahwa biaya pelaksanaan PBAK dibebankan kepada PNPB/BLU dan atau sumber lain yang besarnya ditentukan dengan Surat Keputusan Pimpinan PTKI bersangkutan," bunyi keterangan itu.
Lalu bagaimana fakta lain pasca sorotan ini?
DEMA Sudah Ditegur, Rektor Tegaskan PBAK Dibiayai Kampus
Menanggapi hal ini, Rektor UIN RM Said Surakarta, Mudofir mengungkapkan telah memanggil DEMA dan SEMA UIN.
"Pimpinan telah melakukan pemanggilan dan teguran tertulsi terhadap DEMA dan SEMA UIN Raden Mas Said Surakarta," ujarnya.
Mudofir menegaskan pelaksanaan PBAK telah dibiayai oleh pihak kampus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.