Ibu Hamil dan Balita Jadi Prioritas Penanganan Krisis Pangan di Papua Tengah
bencana kekeringan melanda distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yakni yakni Agandugume, Lambewi, dan Oneri.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan ibu hamil, menyusui, dan balita menjadi prioritas penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Muhadjir mengatakan bahwa Pemerintah masih melakukan upaya mengatasi krisis pangan akibat kekeringan pada tiga distrik di Kabupaten Puncak, yakni Agandugume, Lambewi, dan Oneri.
Baca juga: Menko PMK Ungkap Penyebab Kematian Warga Papua Tengah, Sebut karena Diare Akibat Umbi-umbian Busuk
Pelayanan bagi kelompok rentan, kata Muhadjir, merupakan upaya penanangan jangka pendek.
“Untuk jangka pendek itu memastikan kebutuhan pangan, obat-obatan, dan pelayanan dasar infrastruktur dasar di tiga distrik ini terpenuhi, termasuk penanganan masalah ibu yang sedang hamil, ibu menyusui, maupun balita, untuk 7 bulan kedepan itu untuk dipenuhi, khusus untuk ibu ya," tutur Muhadjir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir usai memimpin Rapat Tingkat Menteri Penanganan Bencana Kekeringan Papua Tengah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Pj Gubernur Papua Tengah Sebut Pemerintah Daerah Mampu Selesaikan Kelaparan di Kabupaten Puncak
Dirinya mengatakan Pemerintah terus berupaya mengatasi krisis pangan di Papua Tengah.
Pemerintah, kata Muhadjir, membagi penanganan krisis pangan menjadi dalam jangka pendek, jangka menengah, dan panjang.
"Dan sekarang semua proses terus dilakukan baik penanganan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang,” kata Muhadjir.
Dikutip dari Tribunpapuabarat, bencana kekeringan melanda distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yakni yakni Agandugume, Lambewi, dan Oneri.
Bahkan, enam warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.