Begini Analisis BMKG soal Dentuman di Sumenep, Sebut Dampaknya Kecil, Warga Bisa Aktivitas Normal
Dari analisis BMKG Pasuruan, dampak dari fenomena suara dentuman di Sumenep, Jawa Timur terbilang kecil.
Penulis: Rifqah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pasuruan memberikan analisisnya terkait fenomena suara dentuman kecil yang berulang di Sumenep, Jawa Timur disebut kecil.
Berdasarkan Analisis Seismograf BMKG Pasuruan, suara dentuman disertai getaran di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Jawa Timur itu diketahui berada di struktur tanah batu kapur tanah tidak lembek.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan Suwarto mengatakan, dari analisis video dan suara dentuman kecil yang beredar dampaknya terbilang kecil.
Bahkan, hingga kini tidak ada tanda-tanda kerusakan yang terjadi akibat fenomena tersebut.
"Kalau melihat observasi kami, kemudian melihat struktur yang ada, melihat video yang kemarin dengan intensitas getaran, intensitas bunyi yang kecil kalau menurut saya ya, artinya, dampaknya lokal sekali, kalau dari analisis kami dampaknya kecil," ungkap Suwarto, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (15/8/2023).
"Dari observasi kami, saya kira masih cukup aman lah untuk masyarakat kembali beraktivitas," sambungnya.
Baca juga: Kesaksian Warga soal Dentuman Keras di Sumenep, Asal Suara dari Bawah Rumah, Kini Pilih Mengungsi
Penyebab Dentuman
Suwarto mengatakan, saat ini pihaknya memfokuskan pada arah geologinya, yakni analisis batuan di kawasan Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah.
Berdasarkan data awal dan secara penampakan di permukaan, karakteristik batuan di Desa itu merupakan batuan karst atau kapur yang di dalamnya juga ada gua atau rongga di bawah tanah di Desa Moncek Tengah.
Kemudian, dugaan awal penyebab dentuman misterius itu berasal dari adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga tersebut.
Baca juga: Fakta Dentuman Misterius dari Bawah Tanah di Sumenep: Bupati Ajak Warga Berdoa, akan Diselidiki BMKG
"Kita bicara berdasarkan data, jadi berdasarkan data geologi itu mengarah (adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga) itu, jadi batuan-batuan karstnya itu bisa jadi ada semacam kemungkinan berongga dan jatuh (berbenturan)," kata Suwarto, dikutip dari Surya.co.id.
Dikatakan Suwarto, pihaknya akan membawa data itu ke BMKG Pasuruan untuk diteliti lebih jauh.
"Data dari sisi geologi saja, kalau dari getaran kan tidak ada. Memang kita kesulitan untuk menyimpulkan, karena waktu kita pasang alatnya juga tidak ada getaran atau suara itu ya," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Berawal dari media sosial dan beberapa unggahan warganet yang ramai menceritakan soal suara dentuman yang sangat besar terjadi di Sumenep, Jawa Timur.
Dentuman tersebut terjadi berulang kali sejak pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB.