Sosok Anak Perempuan yang Bunuh Ayahnya, Seorang Janda Dikenal Tomboi, Mengoceh Usai Membunuh
Seorang anak perempuan tega membunuh ayah kandungnya di Kabupaten Bangka Selatan, Minggu (13/8/2023). Berikut sosok pelaku.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan keji yang dilakukan seorang anak kepada ayahnya terjadi di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung.
Nos (32), seorang anak perempuan tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, S (60), Minggu (13/8/2023).
Motif pembunuhan anak terhadap ayah itu lantaran pelaku tak terima ditegur oleh sang ayah karena minum minuman keras jenis arak.
Ketua RT setempat, Hermanto mengatakan, pembunuhan itu terjadi sekira pukul 23.30 WIB.
Kejadian itu diketahui warga setelah anak korban yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD) melaporkan kejadian itu ke tetangganya.
Lantas seperti apa sosok Nos, anak perempuan yang bunuh ayah kandungnya?
Baca juga: Seorang Anak di Bangka Bunuh Ayahnya Sendiri, Diduga dalam Pengaruh Narkoba
Melansir Bangkapos.com, Nos merupakan seorang janda.
Selama ini, pelaku, adiknya, serta korban tinggal di rumah yang sama.
Sementara sang ibu sudah lama berpisah dengan korban.
Namun, pelaku diketahui kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya.
Selama sepekan terakhir, Nos kembali tinggal di rumah sang ayah.
Di mata tetangganya, Nos dikenal sebagai perempuan yang kerap terlibat keributan.
Sehari-hari, Nos berpenampilan seperti laki-laki atau tomboi.
"Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu."
"Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana."
"Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana," ujar Hermanto, Senin (14/8/2023).
Namun, sepengetahuan masyarakat, pelaku tak pernah berbuat onar di desa tersebut.
Hermanto menjelaskan, setelah membunuh sang ayah, pelaku tidak melarikan diri.
Nos malah mengoceh di depan rumahnya sembari membawa sebilah pisau.
Hal itu membuat warga tak berani mendekat ataupun masuk ke rumah korban.
Diduga saat melakukan pembunuhan itu, pelaku dalam pengaruh minuman keras.
"Diduga pelaku ini mabuk, usai menikam orangtuanya berada di depan rumah setelah kejadian, tidak lari."
"Sambil mengoceh tidak mungkin anak membunuh orang tua. Hanya saat ditangkap pelaku berada tak jauh dari rumah," beber Hermanto.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi hingga pelaku akhirnya ditangkap.
"Pelaku sudah kita amankan di lokasi kejadian, setelah kami mendapatkan laporan," ujar Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Tiyan Talingga.
Kronologi kejadian
Baca juga: Pengakuan RAR, Tega Bunuh Ibu dan Aniaya Ayah, Pendam Kebencian Tiap Hari: Harus Pura-pura Kuat
AKP Tiyan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban menegur pelaku yang tengah menenggak arak.
Diduga karena tak terima ditegur, Nos pun terlibat cekcok dengan sang ayah.
Tak berselang lama, korban yang terpancing emosi mengayunkan sebilah parang ke arah pelaku.
Nos pun menghindar, sehingga sabetan parang itu meleset.
"Jadi pelaku sempat ditegur karena meminum minuman keras jenis arak, karena tak terima mereka terlibat adu mulut," urainya.
Setelah berhasil selamat dari sabetan parang, pelaku langsung mendorong korban.
Melihat korban terjatuh, pelaku lantas menggigit telinga kanan dan punggung korban.
Selanjutnya, pelaku berlari ke dalam rumah karena ketakutan.
Ternyata, pertikaian antara ayah dan anak itu belum selesai dan berlanjut di dalam rumah.
Korban pun sempat mengusir pelaku dari rumah.
Pelaku yang tak tahan akhirnya masuk ke dalam kamar dan mengambil sebilah senjata tajam jenis pisau.
Saat korban hendak masuk ke dalam kamar pelaku, Nos langsung menikamkan pisau ke arah dada korban.
"Jadi saat korban menyingkap tabir pintu langsung ditikam di bagian dada."
"Setelah itu, pelaku melarikan diri keluar dari rumah dengan pisau tersebut," jelasnya.
Korban yang dalam kondisi terluka parah sempat berteriak meminta tolong kepada anak ketiganya.
Sang anak yang masih SD itu lantas meminta pertolongan kepada warga.
Nahas, saat bocah itu meminta pertolongan, nyawa ayahnya sudah tak tertolong.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Bangkapos.com/Cepi Marlianto/Ardhina Trisila Sakti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.