Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Maryam, Guru Viral yang Di-bully Belasan Siswa, Jabat Wakil Kepsek, Sudah Maafkan Muridnya

Berikut sosok Maryam, guru di Maluku Tengah yang viral karena di-bully oleh belasan siswa. Ia sudah ikhlas dan memaafkan muridnya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sosok Maryam, Guru Viral yang Di-bully Belasan Siswa, Jabat Wakil Kepsek, Sudah Maafkan Muridnya
istimewaTangkapan Layar FB; Dhyka Gamal
Guru SMA Negeri 15 Maluku Tengah dibuli siswa, Senin (14/8/2023). - Berikut sosok Maryam, guru di Maluku Tengah yang viral karena di-bully oleh belasan siswa. Ia sudah ikhlas dan memaafkan muridnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi perundungan atau bullying dilakukan oleh siswa terhadap gurunya di Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Belasan siswa mem-bully gurunya yang hendak mengendarai sepeda motor.

Kejadian tersebut direkam dalam video dan viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 31 detik itu, tampak salah satu murid mengambil kunci sepeda motor milik guru itu.

Saat guru tersebut mencoba mengambil kunci sepeda motornya, dia disoraki oleh belasan siswa.

"Seng (tidak) bisa pulang," sorak para siswa berulang kali.

Kunci sepeda motor itu baru diberikan oleh siswa setelah sang guru meminta hingga berulang kali.

Berita Rekomendasi

Lantas siapakah sosok guru tersebut?

Melansir TribunAmbon.com, guru yang di-bully itu bernama Maryam Latarissa.

Ia merupakan Wakil Kepala SMA Negeri 15 Maluku Tengah.

Meski telah diperlakukan tidak terpuji oleh siswanya, Maryam mengaku sudah ikhlas.

Ia juga telah memaafkan belasan siswa yang merundungnya pada Senin (14/8/2023).

Hal tersebut disampaikan oleh Maryam saat konferensi pers di aula SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Rabu (16/8/2023).

Bagi dia, para siswa sudah dianggap seperti anak-anaknya sendiri.

"Dan sebelum konferensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka, karena itu anak-anak saya, saya ikhlas," ujarnya.

Maryam menganggap, kejadian tersebut sebagai coban baginya dan juga dunia pendidikan.

Baca juga: Jadi Korban Bully, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah Maafkan Siswa-siswanya

Dari kejadian itu, lanjut dia, patut diambil pelajaran untuk lebih baik kedepannya.

"Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama."

"Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua," bebernya.

Ia menjelaskan, para siswa tidak berniat untuk melakukan perundungan tersebut.

Hanya, kata dia, mereka diduga mendapat provokasi oleh oknum lain.

"Dan saya tahu pasti anak-anak kami itu tidak mungkin mem-bully gurunya."

"Kecuali ada aktor-aktor di belakang panggung yang berusaha merusak nama saya, terutama SMA 15 Maluku Tengah ini.

"Walaupun mereka mengatakan tidak sengaja tetapi itu pasti ada yang disengajakan," ungkap dia.

Kronologi kejadian

Masih dari laman TribunAmbon.com, aksi perundungan itu terjadi di area parkiran sekolah saat para siswa tengah berunjuk rasa.

(Kiri) Alumnus SMAN 15 Maluku Tengah datangi sekolah, Rabu (16/8/2023). (Kanan) Potongan video guru dirundung siswa
(Kiri) Alumnus SMAN 15 Maluku Tengah datangi sekolah, Rabu (16/8/2023). (Kanan) Potongan video guru dirundung siswa (Kolase Tribunnews.com)

Para siswa melakukan unjuk rasa menuntut sejumlah kebijakan sekolah yang dinilai tidak melibatkan siswa.

Mulai dari penunjukkan Ketua Osis tanpa melibatkan perwakilan kelas hingga larangan berpendapat.

Selain itu, pengangkatan Ketua Gugusdepan (Gudep) Pramuka juga disebut menyalahi aturan.

Pasalnya, masa bakti Ketua Gudep yang lama masih tersisa satu tahun.

"Ini keputusan yang melanggar aturan harsunya keputusan itu lewat musyawarah gugus depan," kata Taslim Juliansyah, yang ikut aksi unjuk rasa.

Orang tua siswa akan dipanggil

Buntut dari aksi perundungan yang dilakukan belasan siswa terhadap guru, Kepala SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Amsuddin bakal memanggil wali murid.

Pasalnya, kata Amsuddin, kejadian itu telah mempengaruhi nama baik sekolah.

Sehingga, pertemuan dengan orang tua siswa diharapkan bisa mendapatkan solusi terbaik.

"Saya bersama teman-teman akan mengumpulkan data-data siswa mana kemudian bersama orang tuanya."

"Lalu kita buat video permintaan maaf terhadap tindakan yang mereka lakukan terhadap ibu dan kepada publik," bebernya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunAmbon.com/Lukman Mukadar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas