TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SD di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Tengah, diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.

Korban yang berinisial D (7) mengalami trauma akibat perundungan tersebut hingga enggan sekolah.

Mengetahui anaknya diduga menjadi korban perundungan, orang tua D lantas melapor ke Polres Bogor.

Laporan ini diajukan lantaran orang tua D tak mendapat respons positif dari pihak sekolah.

"Jadi sebelum melaporkan ke pihak kepolisian, orang tua korban ini sudah berupaya mengadukan kejadian tersebut ke pihak sekolah," ujar Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, Sabtu (19/8/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Kronologi Bocah SD di Bogor Diduga Jadi Korban Perundungan di Sekolah, Kini Korban Trauma

"Namun belum ada tanggapan yang diberikan oleh pihak sekolah, hingga akhirnya hal tersebut pu dilaporkan ke Sat Reskrim Unit PPA Polres Bogor pada 29 Juli 2023 lalu," imbuhnya.

Menurut Yohanes, tempat kejadian perkara (TKP) dugaan perundungan itu adalah ruang kelas tempat korban dan pelaku menempuh kegiatan belajar.

"Bertempat di sekolah dasar tempat korban bersekolah di wilayah Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi," ungkapnya.

Kini, pihak kepolisian tengah melakukan proses penyelidikan soal kasus dugaan perundungan ini.

"Saat ini terkait laporan tersebut telah dalam proses penyelidikan lebih lanjut, yang mana penyidik dari unit PPA Satreskrim Polres Bogor telah melakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.

Kronologi kejadian

Ibu korban, Vega Irma, membeberkan kronologi kejadian dugaan perundungan terhadap anaknya, D.

Perundungan yang terjadi pada 28 Juli 2023, bermula saat D berjalan di ruang kelas menuju meja guru.

D tiba-tiba ditendang oleh temannya, M, di arah wajah hingga tersungkur.

"Lagi jalan, lagi baik-baik saja, awalnya ditendang bagian muka, tengah-tengah muka, tepat di hidung."