Bocah asal Tulungagung Hilang Tenggelam di Sungai Brantas, Tim SAR Alami Kendala Pencarian
Bocah berinisial AWZ dilaporkan hilang di sungai Berantas. Saat kejadian korban tengah bermain bersama tiga temannya.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berinisial AWZ (12) hilang terseret arus Sungai Brantas, Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat kejadian korban tengah mencari ikan di tepi aliran sungai yang terletak di Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Korban bersama tiga temannya pergi ke sungai Berantas dengan cara menumpang seorang warga yang membawa gerobak untuk mencari rumput.
Hingga saat ini, proses pencarian korban masih dilakukan tim SAR gabungan.
Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan perahu karet di titik kejadian.
Baca juga: Satu Lagi Bocah Korban Tenggelam di Irigasi BK OKU Timur Ditemukan Tak Bernyawa
Perahu ini kemudian bergerak ke arah hilir berjarak sekitar 200 meter dari titik awal kejadian, di sekitar perahu penyeberangan Buntaran.
Perahu karet warna hitam ini melakukan manuver mengaduk dasar sungai untuk mengangkat benda apa saja di bawahnya.
Cara ini untuk mengantisipasi jika korban tersangkut di bawah aliran air, sehingga bisa muncul ke permukaan.
Perahu karet kedua yang diturunkan adalah milik Basarnas Pos SAR Trenggalek.
Perahu karet kedua ini diturunkan 200 meter dari titik awal kejadian dan bersama perahu BPBD menyisir ke arah hilir.
Selain kedua perahu ini, ada tim darat yang melakukan pengamatan sepanjang aliran Brantas.
Baca juga: Bocah di Tasikmalaya Tenggelam di Sungai Ciwulan, Mayatnya Ditemukan 2 Jam Kemudian
Menurut Dantim Basarnas Pos Trenggalek, Eko Aprianto, pencarian hari pertama ini dilakukan 3-5 kilometer dari titik kejadian.
“Sementara masih fokus di sekitar lokasi kejadian, lalu ke arah hilir sampai di sekitar Jembatan Ngujang 2,” terang Eko Aprianto saat tim pencarian berhenti di dermaga perahu penyeberangan Pema di Desa/Kecamatan Ngunut.
Lanjut Eko Aprianto, kesulitan proses pencarian ini adalah kontur Sungai Brantas yang tidak beraturan.
Dasar sungai banyak ditemukan tanah padas yang dangkal, namun juga banyak ditemukan lubang menganga sangat dalam bekas sedotan pasir.
Bahkan mesin perahu karet milik Basarnas sempat mati tak berapa lama usai turun ke air, karena menabrak tanah padas.
“Banyak lubang dalam bekas tambang pasir. Ini memungkinkan korban terjebak pusaran yang ada di dalam lubang bekas tambang,” sambung Eko.
Baca juga: Seorang Pria Tenggelam di Danau Bekas Galian di Jambi, Ditemukan Meninggal Keesokan Harinya
Jika pencarian hari pertama belum membuahkan hasil, tim akan dibagi menjadi dua.
Tim pertama akan kembali menyisir dari titik kejadian, sedangkan tim kedua melanjutkan dari Jembatan Ngujang 2.
Selain itu, ada tim yang melakukan pengamatan dari darat.
“Kami juga sudah siagakan semua potensi SAR sampai wilayah Kediri. Jika ada tanda-tanda korban kami minta untuk menghubungi kami,” tandas Eko.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bekas Tambang Pasir Sulitkan Pencarian Bocah Tulungagung yang Terseret Arus Sungai Brantas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.