Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Iin Saksi Kunci Kasus Perkelahian 2 Keluarga yang Menewaskan 3 Korban Semakin Membaik

Kondisi Iin Fernando, saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga yang menewaskan 3 orang semakin membaik.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kondisi Iin Saksi Kunci Kasus Perkelahian 2 Keluarga yang Menewaskan 3 Korban Semakin Membaik
TribunBengkulu.com/Ahmad Sendy Kurniawan
Ruang rawat Iin Fernando, saksi kunci duel maut dua lawan dua di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dijaga ketat polisi. Kondisi Iin Fernando (29), saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga yang menewaskan 3 orang di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu semakin membaik. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Kondisi Iin Fernando (29), saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga yang menewaskan 3 orang di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu semakin membaik.

"Makin membaik. Jika dipresentasikan korban sudah membaik di angka 75 persen. Untuk menuju pemulihan 100 persen, tim medis selalu memaksimalkan perawatan terhadap korban," ungkap Direktur RSHD Manna, dr Debi Utomo.

Menurut dr Debby, bisa tidaknya korban kembali ke rumah tergantung dengan keputusan dokter yang menangani.

Jika dokter memperbolehkan pulang, maka korban akan diizinkan pulang.

"Sebenarnya sudah boleh pulang. Tetapi semua keputusan ada di dokter yang menangani korban," jelas Debi.

Baca juga: Pinjam Uang Tak Diberi Picu Perkelahian 2 Kepala Toko hingga Menewaskan Salah Satu di Antaranya

Selain itu untuk mengizinkan korban keluar dari RSHD Manna, harus terlebih dulu ada persetujuan dari Polres Bengkulu Selatan karena Iin merupakan saksi kunci.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini korban masih tetap dijaga ketat oleh pihak kepolisian.

"Ceritanya korban ini saksi kunci. Tentu keluarnya korban dari rumah sakit juga harus ada persetujuan dari pihak Polres Bengkulu Selatan," jelas Debi.

Korban juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolian di ruangan tempat korban dilakukan perawatan.

"Kalau ceritanya sudah diperiksa kemarin di ruangan tempat korban dirawat," kata Debi.

Diketahui perkelahian itu terjadi Senin (14/8/2023) pukul 09.47 WIB, di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan, Desa Sebilo, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Perkelahian itu melibatkan dua keluarga, Dudi Sunsari (40) alias Dodi dan Jono (41) yang merupakan kakak-adik warga Desa Padang Mumpo dengan Kani Hartono - Iin Fernando (ayah dan anak) warga Desa Batu Kuning.

Akibat perkelahian tersebut, Jono, Dodi dan Kani meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara Iin Fernando anak dari Kani Hartono masih di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna.

Baca juga: Berawal Cekcok Mulut, Perkelahian di Banjarbaru Ini Mengakibatkan Satu Nyawa Melayang

Dipicu Soal Perebutan Batas Lahan

Informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com, peristiwa itu terjadi di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan, Desa Sebilo, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (14/8/2023) pukul 09.47 WIB.

Perkelahian berujung tewasnya 3 orang ini diduga dipicu konflik lama antara dua keluarga, soal perebutan batas lahan.

Pemicu duel maut antara Kani - Iin yang merupakan ayah dan anak dengan Jono-Dodi (kakak adik) diduga kuat karena permasalahan lama, saling klaim lahan persawahan.

Bahkan permasalahan ini sempat dimediasi namun gagal karena kedua keluarga keukeh dengan pendapatnya masing-masing.

Aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan sedang melakukan pengamanan di RSHD Manna usai duel maut dua lawan dua yang menewaskan 3 orang, Senin (14/8/2023). Satu orang lagi, Ini masih dirawat di RSHD Manna.
Aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan sedang melakukan pengamanan di RSHD Manna usai duel maut dua lawan dua yang menewaskan 3 orang, Senin (14/8/2023). Satu orang lagi, Ini masih dirawat di RSHD Manna. (TribunBengkulu.com/Ahmad Sendy Kurniawan)

Warga Desa Batu Kuning Ardianto mengatakan, pemicu perkelahian berujung maut ini diduga masih faktor permasalahan lama, yaitu saling klaim lahan sawah.

"Kalau cerita-ceritanya permasalahan lama. Saling akui lahan persawahan tempat lokasi kejadian tersebut," kata Ardianto, yang juga Kades Batu Kuning Terpilih.

Diketahui Desa Batu Kuning terletak bertetangga dengan desa yang menjadi TKP duel maut antara dua keluarga ini yakni Desa Sebilo.

Menurut Ardiyanto, lahan persawahan tersebut memang milik keluarga Kani.

Namun, menurut keterangan Jono, persawahan tersebut sudah dijual oleh salah seorang keluarga Kani.

Kemudian, permasalahan tersebut dilanjutkan pembuktian dengan memanggil orang yang diduga menjual lahan tersebut.

Setelah dipanggil dan dipertemukan, keluarga Kani yang disebut-sebut sudah menjual lahan sawah itu membantah pernyataan Jono.

Kani mengaku tidak pernah menjual lahan sawah ke Jono.

"Kalau ceritanya sawah tersebut sudah dibeli oleh orang tua Jono dari salah satu saudara Kani," kata Ardianto.

"Setelah dipertemukan dengan saudara Kani yang disebut menjual lahan kepada keluarga Jono, saudara Kani ini menyatakan tidak pernah menjualnya. Nampaknya, saling tidak terima lalu terjadilah perkelahian ini," jelas Ardianto.

Sementara itu, awal mula perkelahian berujung maut sampai saat ini belum diketahui.

Lantaran, tidak ada saksi mata yang melihat kecuali Iin yang kini dalam kondisi kritis.

Sementara itu Kepala Desa Ganjuh, Yayan Maryadi membenarkan kejadian perkelahian antara dua keluarga berujung maut tersebut.

Saat ini pihaknya bersama dengan personel TNI-Polri tengah menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban duel yang meninggal dunia.

"Benar ada. Tapi untuk korban belum jelas siapa. Yang baru tau ini, Jono dan Dodi itu saudara merupakan warga Desa Padang Mumpo. Dan informasi 2 lagi warga Desa Batu Kuning, tapi belum tahu namanya," ungkap Yayan.

Sementara, untuk menuju lokasi duel maut itu harus membutuhkan kendaran khusus yang telah dimodifikasi.

"Jauh lokasi kejadian. Hanya bisa dijangkau menggunakan kendaraan khusus yang telah dimodifikasi," jelas Yayan.

"2 orang bersaudara Jono dan Dodi meninggal dunia. Yang dua bersaudara lagi satu meninggal satu dalam kondisi luka-luka," kata Yayan.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Korban Selamat Duel Maut di Bengkulu Selatan Membaik, Keluar Rumah Sakit Harus Izin Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas