Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Optimalisasi Kecerdasan Buatan Sebagai Akselerator dalam Perkembangan Bisnis dan Industri

Program IDC dan AMSI Awards adalah bagian dari program kerjasama AMSI dengan Internews dan USAID MEDIA untuk membangun keberlanjutan bisnis media

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Optimalisasi Kecerdasan Buatan Sebagai Akselerator dalam Perkembangan Bisnis dan Industri
ist
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar diskusi bertajuk Masa Depan Artificial Intelligence (AI) Dalam Transformasi Bisnis pada Indonesia Digital Conference (IDC) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar diskusi bertajuk Masa Depan Artificial Intelligence (AI) Dalam Transformasi Bisnis pada Indonesia Digital Conference (IDC) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/8/2023).

Diskusi tersebut membahas bagaimana AI atau kecerdasan buatan telah memunculkan potensi yang luas untuk merevolusi bisnis dan industri.

Jangan berpikir kompleks tentang AI. Justru kemajuan ini merupakan kesempatan untuk mengikutinya

Direktur Bisnis Digital Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan selain meningkatkan efisiensi juga dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.

Baca juga: Bangun Ekosistem Media Sehat, AMSI Teruskan Visi dan Program Organisasi

"AI mampu meningkatkan kecepatan dan efisiensi, pemrosesan dan analisis data yang lebih baik, serta meningkatkan pengalaman pelanggan,” kata Fajrin Rasyid.

Rasyid menjelaskan bahwa kini Gen-AI (AI generatif) telah menjadi garda terdepan teknologi AI yang dapat menciptakan sesuatu yang baru.

“Sistem AI tradisional digunakan terutama untuk menganalisis data dan membuat prediksi, sementara AI generatif melangkah lebih jauh dengan membuat data baru yang serupa,” tuturnya.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan, Gen-AI dapat bekerja dengan informasi yang diberikan dan membuat tidak hanya keluaran teks tetapi juga gambar, musik, bahkan kode komputer.

Baca juga: Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu Pimpin Dewan Juri AMSI Awards 2023

“Telkom pun telah menggunakan beberapa AI untuk digitalisasi negara dan optimalisasi bisnis internal,” ujar Rasyid.

Rasyid mengajak perusahaan untuk melakukan apa yang ia sebut sebagai "co-opetition". Ia mengatakan bahwa jika mengedepankan persaingan, maka tidak akan bisa mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat.

“Saat ini yang harus dilakukan adalah memahami teknologi dan mengedepankan spirit kolaborasi,” katanya.

Sedangkan Meidy Fitranto, CEO Nodeflux, menyebutkan bahwa akselerasi teknologi di dunia begitu cepat. “Hampir setiap minggu tools AI banyak bermunculan,” ujarnya.

Dalam perkembangan di dunia saat ini, Meidy mengatakan jika melalui AI, gambar mampu dibuat begitu realistik. “Semua negara, sudah menyiapkan strategi nasional terkait AI ini. Bahkan China ingin menjadi pemimpin dunia terkait AI ini di 2030,” katanya.

Ia menilai, perkembangan teknologi begitu cepat menuntut semua pihak untuk terus mendekatkan diri dengan teknologi.

“Jangan berpikir kompleks tentang AI. Justru kemajuan ini merupakan kesempatan untuk mengikutinya,” ujarnya.

Baca juga: Puan Maharani: TNI harus Siap dengan Era Artificial Intelligence

Ignatius Sigit Pratopo, SVP Integrated Data & Command Center Pertamina menyatakan, teknologi seperti AI adalah akselerator dalam perkembangan bisnis.

“AI bisa membantu perkembangan bisnis agar dapat menghasilkan data yang benar dan berkualitas,” tuturnya.

Sebagai contoh, melalui platform Pertamina anomali data dari sekitar 80 ribu SPBU yang ada di Indonesia bisa cepat terdeteksi. “Melalui platform Pertamina, subsidi BBM pun bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Sigit menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengembangkan penerapan AI melalui deteksi gambar wajah dari CCTV yang terpasang. Hal itu dilakukan untuk mendeteksi penyalahgunaan di lapangan.

“Di SPBU itu ada jutaan transaksi per hari, sehingga melalui teknologi ini kita bisa melihat perilaku konsumen,” katanya.

Sementara itu, Ari Rahmat Indra Cahyadi, Dirut PT PLN Icon Plus menilai, adopsi teknologi menjadi keharusan agar bisnis bisa berjalan secara berkesinambungan.

“Ke depan otomatisasi digital menjadi sebuah keharusan. Hal ini pula yang mendorong perubahan proses bisnis di PLN sebagai dampak digitalisasi,” ucapnya.

Dirinya memberi gambaran, transformasi PLN dari hulu ke hilir sejak 2020 kini sudah memiliki 29 program yang mayoritas digital. Sebagai contoh, dengan aplikasi yang dikeluarkan PLN, bisa langsung ada pemberitahuan massal jika ada gangguan listrik dan ada sistem 'auto-dispatch' untuk menggerakkan petugas lapangan.

Pemakaian AI memungkinkan pelanggan memantau pekerjaan petugas dan memberikan rating kepada kinerja petugas.

"Dampaknya, semua jadi bekerja lebih keras karena tahu ada yang mengawasi. Jadi AI juga membawa dampak pada perubahan kultur manusianya," imbuh Ari.

Program IDC dan AMSI Awards adalah bagian dari program kerjasama AMSI dengan Internews dan USAID MEDIA untuk membangun keberlanjutan bisnis media di Indonesia.

Pada gelaran tahun ini, IDC dan AMSI Awards juga mendapatkan dukungan dari PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Adaro Energy Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Bank BJB, Harita Nickel, PT XL Axiata Tbk, dan Minderoo Foundation.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas