TRIBUNNEWS.COM – Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur meninggal dunia karena dianiaya teman sekolahnya, Jumat (25/8/2023).

Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, Baharuddin, mengatakan peristiwa tersebut dilakukan secara spontan saat pergantian jam pelajaran.

Sebab, baik korban AJH, maupun pelaku, MA tidak ditemukan indikasi perselisihan maupun permusuhan.

Namun, satu hari sebelum kejadian, AJH sempat menegur MA.

Hal tersebut rupanya memicu amarah pelaku yang membuatnya berbuat nekat.

"Sehari sebelum kejadian, pelaku di jam istirahat masuk di ruangan kelas korban, kemudian ditegur oleh korban."

"Itu rupanya yang menjadikan pelaku tersinggung, sehingga di esok harinya pelaku melakukan tindakan kekerasan seperti itu kepada korban," kata Baharuddin, Sabtu (26/8/2023), dikutip dari TribunJatim.

Menurutnya, kasus kekerasan di lingkungan sekolah ini menjadi pembelajaran bagi pemangku satuan pendidikan.

Ia pun juga turut menyampaikan turut bela sungkawa atas peristiwa tersebut.

"Terkait peristiwa kekerasan di MTs, pertama, kami atas nama Kemenag tentu sangat berduka dan semoga keluarga korban diberikan ketabahan, kesabaran, menghadapi musibah ini," kata Baharuddin.

"Kedua, peristiwa itu menjadi pembelajaran kepada para pemangku satuan pendidikan dan stakeholder untuk lebih memperhatikan penguatan karakter yang di kurikulum merdeka disebut profil pelajar Pancasila," lanjutnya.

Korban Tak Tahu Salah Apa

Salah satu teman AJH yang tidak disebutkan namanya mengatakan sebelum kejadian, korban kala itu duduk tepat di sampingnya untuk mengerjakan tugas.

Tidak lama kemudian, MA datang ke kelasnya dan memanggil AJH.

AJH pun menemui MA di depan kelas, lalu pelaku bertanya kepada korban dan langsung memukuli korban.