TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam keributan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn, Kabupaten Sampang, Madura menjadi viral di media sosial.

Tampak seorang wanita mengamuk di ambang pintu ruang isolasi di RSUD Sampang.

Wanita itu menangis histeris karena keluarganya meninggal dunia.

Namun, yang menjadi sorotan ialah narasi perekam video yang menyebutkan pasien meninggal akibat kelalaian tenaga medis.

Hal tersebut diungkapkan oleh perekam video yang menjelaskan peristiwa tersebut dengan menggunakan bahasa Madura.

Perekam menyebut jika seorang pasien meninggal di kamar mandi karena tenaga medis tidak memperbolehkan pihak keluarga mendampingi pasien.

Video ini pun viral setelah diunggah di akun Instagram @infomdr pada Minggu (27/8/2023).

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah mendapatkan 20 ribu tayangan.

Baca juga: VIRAL Oknum TNI Tampar Tukar Parkir di Gegerkalong Kota Bandung, Begini Endingnya

RS benarkan kejadian

Mengutip TribunMadura.com, pihak rumah sakit membenarkan peristiwa meninggalnya pasien berinisial AS (51).

Hal ini diungkapkan oleh Humas RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang, Wiwin Yuli Triyana.

Namun, pihak RS mengaku tak mengetahui oknum perekam video tersebut.

"Perekaman video itu dilakukan di salah satu ruangan di rumah sakit oleh oknum yang kami tidak ketahui," ujar Wiwin.

Akan tetapi, pihaknya tidak membenarkan narasi yang berkembang di dalam video.

Sebab, sebenarnya adalah pasien telah ditunggu oleh pihak keluarga di dalam kamarnya.

"Pasien saat pergi ke kamar mandi, ditemani oleh keluarga, jadi bukan seperti yang ada di narasi video itu," jelasnya.

Di sisi lain, sebelumnya petugas RSUD telah menjelaskan terhadap keluarga, jika ada pembatasan aktivitas pasien karena sedang menggunakan oksigen reservoir.

Sehingga pasien tidak diperbolehkan turun dari tempat tidur.

"Jadi pasien ini tidak boleh turun dari tempat tidur,” pungkasnya.

Baca juga: VIRAL Keributan Pasien RSUD Mohammad Zyn Sampang, Berawal Pasien Meninggal Gara-gara Jatuh di Toilet

Klarifikasi keluarga

Keluarga pasien, Soleh mengatakan bahwa penjelasan di video bahwa pasien ke kamar mandi seorang diri, itu tidak benar.

Warga asal Desa Kodek, Kecamatan Torjun, Sampang itu juga tak mengetahui oknum yang merekam kejadian tersebut.

"Saya tidak tahu siapa yang ngambil video itu. Bukan dari keluarga dan yang dijelaskan di video tidak benar," ujarnya, dikutip Tribunnews.com dari TribunMadura.com.

Diceritan Soleh, sebelum AS meninggal, memang hendak ke kamar mandi.

AS meminta untuk dimandikan karena tubuhnya terasa panas pada Kamis (24/8/2023) sekira 17.00 WIB.

Kemudian, soal narasi pasien seorang diri di ruangan isolasi, Soleh menyebut ada pihak keluarga yang mendampingi.

Saat itu ada tiga orang yakni istri dan dua anak mengantarkan AS ke kamar mandi.

Setelah itu, AS kemudian mengguyurkan air ke badannya.

Namun, pasien justru mendadak tidak sadarkan diri dan terjatuh di pangkuan anaknya yang mendampingi.

Keluarga pun panik kemudian langsung memanggil tenaga medis.

"Nah pada saat itu keluarga cemas, kemudian datang tenaga medis. Namun AS meninggal dunia," ujarnya, Senin (28/8/2023).

Terkait meninggalnya AS, Soleh bersama keluarga pasien tidak mempermasalahkan peristiwa itu ke pihak RSUD karena tidak ada faktor kelalaian.

"Kita menerima dan hubungan kita baik-baik saja dengan RS," terangnya.

Baca juga: Viral Video Mahasiswi Gadungan Ditangkap di Unhas, Lakukan Penipuan dengan Modus Sok Akrab

Pasien mengidap penyakit menular

Sementara, pihak dokter yang merawat AS, menjelaskan bahwa pasien mengidap penyakit menular, TBC.

Sehingga pasien dirawat di ruang isolasi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang dr. Agus Akhmadi.

Ia menjelaskan, kondisi pasien yang harus istirahat total mengharuskan pasien menggunakan selang oksigen.

"Pasien harus menggunakan oksigen karena ketergantungan, jadi tidak boleh turun dari tempat tidur agar selang oksigen tidak lepas," terangnya.

Di sisi lain, pihaknya tidak mempermasalahkan atas video yang kini viral, meski merugikan nama RSUD dr Mohammad Zyn Sampang.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunMadura.com/Hanggara Pratama)