Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Tragis Ibu Tiri di Dumai Tewas di Tangan Suami dan Anaknya, Jasadnya Dibuang ke Got

Adapun dua pelaku yang ditangkap yakni berinisial KT (12) dan LZP (14). Keduanya diduga ikut membantu ayahnya untuk membunuh sang ibu.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Nasib Tragis Ibu Tiri di Dumai Tewas di Tangan Suami dan Anaknya, Jasadnya Dibuang ke Got
Kolase Tribun Medan
Mayat seorang wanita ditemukan terbungkus karung di dalam got Jalan Akasia area PT. Arara Abadi RT. 013 Kelurahan Bukit Kapur Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Nasib tragis dialami ibu tiri di bukit Kapur, Dumai. Ia tewas diduga dibunuh suami dan anak tirinya.

Jasad korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke dalam got.

Tidak butuh waktu yang lama bagi Polres Dumai untuk mengungkap kasus pembunuhan seorang wanita yang ditemukan terbungkus dalam karung di bawah got.

Baca juga: Tiga Oknum Anggota TNI yang Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas Mengaku Sebagai Polisi

Fakta-fakta lain mulai muncul saat kedua pelaku, yang juga merupakan anak tirinya, berhasil ditangkap.

Sementara suami korban yang diduga pelaku utama, melarikan diri dan masih diburu polisi.

Adapun dua pelaku yang ditangkap yakni berinisial KT (12) dan LZP (14).

Keduanya diduga ikut membantu ayahnya untuk membunuh sang ibu.

Berita Rekomendasi

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton melalui Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Ramadhan Effendi, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa kedua pelaku sengaja mengakhiri hidup korban karena mereka tidak lagi mampu menanggung perlakuan buruk yang diterima dari korban.

Baca juga: Sosok Praka RM, Oknum Paspampres yang Culik dan Aniaya Pemuda Aceh hingga Tewas, Militer Aktif

Menurut pengakuan pelaku, keduanya sering menjadi korban kekerasan oleh ibu tirinya.

Tak hanya itu, kedua pelaku juga dilarang bersekolah dan harus bekerja.

"Jadi anak anaknya ini sering dipukuli oleh korban, bahkan mereka dilarang sekolah, dan harus bekerja, jadi diduga sudah sering kali menerima perlakuan ini, diduga menjadi alasan mereka menghabisi korban," ungkapnya pada Senin (28/8/2023).

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa korban sering melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap suami dan anak-anaknya.

Hal tersebutlah yang kemudian mendorong pelaku mengakhiri nyawa korban.

Bahkan, anak-anak tersebut sengaja membiarkan ayah atau suami korban melarikan diri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas