Analisis BMKG Gempa NTT M 6,1 Hari Ini, dari Jenis hingga Dampak
Gempa berkekuatan M 6,1 mengguncang wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya, Kamis (31/8/2023).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan M 6,1 mengguncang wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya, Kamis (31/8/2023).
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi di Kupang NTT ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9.
Pusat gempa berada di darat 37 km Timur Laut Kab. Kupang, NTT pada kedalaman 80 km, tepatnya di koordinat 9,70 derajat LS dan 124,05 derajat BT.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bumi ini berjenis menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng (intra-slab).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono melalui keterangan tertulis, Kamis.
Baca juga: Info Cuaca Besok, 1 September 2023 di Indonesia, BMKG: Bandung Bercuaca Cerah Berawan Seharian
Daerah yang Merasakan
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di sejumlah wilayah.
Daerah Alor dan Timor Tengah Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI.
Pada skala ini, bila gempa terjadi pada siang hari, akan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Lalu daerah Timor Tengah Utara dengan skala intensitas III MMI.
Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Lalu daerah Kupang dengan skala intensitas II-III MMI.
Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hingga pukul 17.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ungkap Daryono.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.