Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Bayi Usia 3 Hari Meninggal di Sumsel, Sempat Disuntik hingga Disebut Salah Makan

Bayi berusia tiga hari di Ogan Ilir, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga karena kelalaian bidan.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soal Bayi Usia 3 Hari Meninggal di Sumsel, Sempat Disuntik hingga Disebut Salah Makan
Freepik
ilustrasi bayi - 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia tiga hari di Ogan Ilir, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga karena kelalaian bidan.

Bayi bernama Muhammad Agustus tersebut lahir bertepatan dengan Kemerdekaan ke-78.

Sebelumnya, korban sempat alami demam setelah disuntik dan meninggal saat dirawat di RSUD Kayuagung, Ogan Kemering Ilir, Sumsel.

Kini, pihak orang tua korban pun melaporkan hal tersebut ke polisi.

Mengutip Sripoku.com, sehari setelah melahirkan, ibu korban, Asiah mengaku didatangi oleh bidan desa.

Bidan tersebut berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi.

Baca juga: Dugaan Malpraktik di Sumsel, Bayi Meninggal usai Disuntik, Dinkes Sebut Korban Alami Sesak Napas

Asiah mengatakan, bidan desa tersebut datang datang tanpa diundang dan bermaksud ingin mengambil sampel dari tubuh bayi.

Berita Rekomendasi

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," ujarnya.

Asiah mengaku, anaknya tak mengalami gejala apapun setelah disuntik di bagian tumit bayi.

"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," tutur Asiah.

Namun keesokan harinya, korban mengalami demam hingga harus dirawat di Puskesmas Tanjung Raja hingga dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk penanganan lebih lanjut.

Tak membaik, bayi Asiah justru dinyatakan meninggal dunia.

Setelah dimakamkan, Asiah meminta bidan desa tersebut untuk tanggung jawab.

Namun, jawaban yang didapatkan Asiah justru mengecewakan.

Ia mengatakan, korban salah makan, namun Asiah menampiknya.

Ilustrasi bayi meninggal (kiri). Bayi berusia tiga hari di Kabupaten Ogan Ilir meninggal dunia diduga setelah disuntik, orang tua (kanan) laporkan bidan ke polisi.
Ilustrasi bayi meninggal (kiri). Bayi berusia tiga hari di Kabupaten Ogan Ilir meninggal dunia diduga setelah disuntik, orang tua (kanan) laporkan bidan ke polisi. (Kolase Tribunnews.com)

Baca juga: Bayi Berusia 3 Hari di Sumsel Meninggal, Diduga Korban Malpraktik, Sempat Disuntik Tumit Kakinya

"Kata bidan, anak saya itu makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI," ujar Asiah.

Pihak keluarga pun mencoba bersabar dan menunggu niat baik bidan desa.

Tak kunjung ada niat baik sejak Agustus, Asiah pun melaporkan bidan tersebut ke polisi.

"Kami lapor Polres Ogan Ilir. Kami tidak terima anak kami disuntik mati seperti itu," kata Asiah.

Kasi Humas Polres Ogan Ilir, Iptu Abdul Haris pun mengonfirmasi hal tersebut.

"Laporan sudah diterima oleh Satreskrim Polres Ogan Ilir. Tindak lanjutnya di sana," kata Haris.

Kata Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Ilir pun turun tangan.

Pihak Dinkes Ogan Ilir telah memanggil bidan desa tersebut.

"Sudah kami kami panggil bidannya untuk memberikan klarifikasi," kata Kepala Dinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta, Rabu (30/8/2023).

Hendra menjelaskan bahwa bidan berinisial YE tersebut melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) terhadap bayi baru lahir.

SHK tersebut merupakan program yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Pemeriksaan SHK atau pemeriksaan kekurangan hormon tiroid bawaan harus dilakukan kepada semua bayi baru lahir.

"SHK adalah uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita hipotiroid kongenital dan bayi yang bukan penderita," jelas Hendra.

Baca juga: Bayi 3 Hari Meninggal usai Disuntik, Bidan Dilaporkan ke Polisi, Dinkes: Diduga Diberi Makan Pisang

Hendra juga mengatakan, YE sudah sesuai dengan prosedur.

"Berdasarkan keterangan bidan tersebut, apa yang dilakukan sudah sesuai prosedur," kata Hendra.

Terkait kondisi bayi, Hendra menyebut memang keluar darah dari tumit korban.

"Memang ada keluar darah dari tumit, tapi tidak banyak,"

"Kemudian kondisi bayinya kena aspirasi, sesak nafas, itu setelah dicek di rumah sakit," terang Hendra.

Hendra menambahkan, korban juga diperiksa oleh dokter penyakit dalam.

"Setelah diperiksa dokter penyakit dalam, keluarlah berbentuk cairan dan gumpalan kuning,"

"Diduga itu dikasih (makan) pisang, itu penyebabnya sesak nafas," kata dia.

Namun hal tersebut ditampik oleh Asiah.

"Dibilang kalau anak kami salah makanannya. Makanan apa? Anak kami cuma diberi ASI," kata Asiah.

(Tribunnews.com, Renald)(Sripoku.com, Odi Aria)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas