Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenalan dengan Sesama Gay Lewat Aplikasi Hornet, Pria LGBT di Medan Dirampok Saat Bercinta

Henry diarahkan pelaku menuju kos-kosan di Jalan Murai, Perumnas Mandala, Kelurahan Kenanga Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kenalan dengan Sesama Gay Lewat Aplikasi Hornet, Pria LGBT di Medan Dirampok Saat Bercinta
Tribun Medan
Dua perampok dengan modus kencan LGBT 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Berawal dari chatting dengan kenalan di media sosial, seorang penyuka sesama jenis di Medan, Sumatera Utara, harus merelakan hartanya dirampok.

Henry Hutasuhut (HH) ternyata berhadapan dengan gerombolan perampok bermodus kencan sesama jenis.

Gerombolan penjahat ini menggarong HH, saat ia sedang bercinta dengan salah satu anggota mereka.

Baca juga: Heboh Orasi Pelangi dan Pilihan Non Biner, Benarkah Ada Kampanye LGBT di OSKM ITB?

Informasi dari Percut Seituan menyebutkan, sebenarnya peristiwa terjadi pada Juli lalu. HH yang anggota LGBT

Henry Hutasuhut, pecinta sesama jenis dirampok lelaki kenalan yang ngaku sebagai polisi.

Henry Hutasuhut dirampok ketika dirinya lagi bersenggama atau bercinta dengan perampok yang menyaru sebagai LGBT.

Menurut Kapolsek Percut Seituan, Kompol Agustiawan, peristiwa perampokan ini terjadi pada Juli 2023 lalu.

Berita Rekomendasi

Saat itu, Henry berkenalan dengan seorang lelaku dari aplikasi LGBT Social Network.

Setelah berkenalan, tersangka Zenith Muthalik (20) warga Jalan Seriti 4, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang lantas mengajak Henry Hutasuhut untuk bertemu.

Baca juga: Update Mutilasi di Sleman: Polisi Lengkapi Berkas, Pihak UMY Bantah Korban Masuk Kelompok LGBT

Henry diarahkan pelaku menuju kos-kosan di Jalan Murai, Perumnas Mandala, Kelurahan Kenanga Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.

Karena korban ingin menikmati layanan dari pecinta sesama jenis, korban pun datang ke lokasi yang dituju.

Korban tidak tahu, bahwa perampok lainnya sudah menunggu di sana, termasuk tersangka M Rizki Anggi (32) warga Jalan Murai 6, Kecamatan Percut Seituan yang berperan menyediakan kamar.

Sampai di lokasi, korban masuk ke dalam rumah yang sudah ditunjuk.

Di sana, korban mulai melepas pakaiannya, lalu bercinta dengan tersangka Zenith.

Saat lagi asyik-asyiknya melakukan hubungan terlarang, tiba-tiba tersangka lain Hendro dan Hafiz datang mendobrak pintu.

Keduanya mengaku sebagai polisi dan mengancam akan menangkap Henry.

"Pelaku yang mengaku sebagai polisi datang saat korban dan lawan jenisnya memasuki kamar, membuka pakaian dan berhubungan seksual. Karena merasa tertekan dan takut, korban akhirnya memberikan semua barang berharga yang ia bawa karena takut melihat pelaku yang membawa logo penyidik," kata Kompol Agustiawan, Sabtu (2/9/2023).

Dalam keadaan tertekan dengan kondisi tanpa busana, korban yang ketakutan karena wajahnya direkam lantas dipaksa menuju ke ATM di satu supermarket yang ada di kawasan Percut Seituan.

Di sana, pelaku menguras isi ATM korban.

Usai menggasak harta benda korban, para pelaku kemudian kabur meninggalkan korban sendirian.

Karena tak terima dirampok dan sudah kepalang tanggung kehilangan barang dan uang, korban memberanikan diri melapor ke polisi.

Begitu menerima laporan, polisi pun menangkap dua dari lima pelaku lainnya.

Ada empat pelaku lain yang diburon.

Keempatnya adalah Hendro, Hafis, IS dan A.

Menurut polisi, korban dari para pelaku ini sebenarnya lebih dari tiga orang.

Semua korban adalah pecinta sesama jenis.

Namun, para korban takut melapor.

Para korban malu identitasnya terungkap ke publik.

"Kami sampaikan kepada masyarakat ketika menggunakan aplikasi kencan agar berhati-hati, jangan gampang percaya. Karena kita belum tahu siapa yang akan kita jumpai," imbaunya.


Dua Pelaku Diamankan

Dalam kasus ini, petugas Polsek Percut Seituan mengamankan dua dari tujuh pelaku perampok modus kencan LGBT.

Adapun kedua pelaku yakni M Rizki Anggi (32) warga Jalan Murai 6, Kecamatan Percut Seituan, dan Zenith Muthalik (20) warga Jalan Seriti 4, Kecamatan Percut Seituan.

Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Japri Simamora mengatakan, kedua pelaku ini ditangkap setelah korbannya berinisial HH membuat laporan kepada polisi.

Kasus bermula ketika korban hendak bertemu kenalannya di aplikasi kencan pada Kamis (27/7/2023) kemarin.

Setelah itu, mereka pun sepakat untuk bertemu di sebuah kost-kostan di kawasan Jalan Murai, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Seituan.

"Modus para pelaku ini yakni mengajak korban bertemu, melalui aplikasi kencan hornet khusus LGBT Social Network," kata Japri kepada Tribun-medan, Minggu (30/7/2023).

Ia menyampaikan, setibanya di dalam kost. Salah satu pelaku meminta untuk korban membuka seluruh pakaiannya.

Lalu, korban pun menuruti permintaan tersebut.

Tak lama, sejumlah pelaku lain masuk ke dalam kos dengan modus pura-pura menggerebek korban.

Para pelaku sempat merekam korban dalam keadaan bugil, dan salah satu pelaku sempat mengaku sebagai anggota polisi.

"Para pelaku ini seolah-olah menggerebek korban, dan menuduhnya telah melakukan hubungan sejenis di kost itu," sebutnya.

Dijelaskannya, para pelaku ini pun berusaha memeras korban dengan meminta sejumlah uang.

"Ada juga pelaku mengaku sebagai anggota Polri dan mengancam korban untuk menyerahkan uang sebanyak Rp 5 juta," ungkapnya

Lanjut Japri, para pelaku ini juga sempat melakukan penganiayaan terhadap korban.

Setelah itu, korban ini di bawa ke sebuah ATM dan di paksa untuk mengambil uang tabungannya.

"Salah satu pelaku ini membonceng korban menggunakan sepeda motornya menuju ke ATM. Setibanya di sana korban ditinggalkan, sementara motor dan handphonenya di larikan sama pelaku," ucapnya.

Japri menuturkan, keesokan harinya korban pun mendatangi kantor polisi dan membuat laporan pengaduan.

Setelah dilakukan penyelidikan, petugas pun mengamankan dua orang pelaku.

"Awalnya petugas mendapatkan informasi keberadaan motor korban, lalu kita datangi lokasi dan mengamankannya," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan kemudian petugas pun mencari informasi keberadaan pelaku dan akhirnya meringkus dua dari tujuh pelaku.

"Masih dua orang yang diamankan, sisanya masih dalam pengejaran," pungkasnya.(Alfiansyah/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas