Kebakaran di Gunung Arjuno Meluas hingga ke Lereng Gunung Welirang
Kebakaran Gunung Arjuno, Senin (4/9/2023) merambah hingga ke lereng Gunung Welirang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kebakaran Gunung Arjuno, Senin (4/9/2023) merambah hingga ke lereng Gunung Welirang.
Api dengan cepat merambat dan membakar area hutan lereng Gunung Welirang yang mengarah ke kaki gunung.
Kebakaran ini belum berhasil dikendalikan meski ratusan warga dan relawan secara bergantian telah berjibaku memadamkan api sejak akhir pekan lalu.
Guntur Pamungkas Alam menyebut sulitnya menghadapi kobaran api di lapangan.
Baca juga: Viral Video Kebakaran di Area Kuburan Gerbong Kereta Stasiun Purwakarta, Berikut Kronologinya
"Kemarin Pondokan Welirang sudah kena (hangus terbakar), sekarang katanya api sudah sampai Kop Kopan," ujar Guntur, salah satu warga Tretes Pasuruan yang turut berupaya memadamkan api di lereng Gunung Welirang, Senin (4/9/2023).
Pondokan merupakan salah satu lokasi ikonik di jalur pendakian Gunung Welirang dari Tretes.
Lokasi yang menjadi Pos terakhir jalur pendakian sebelum ke puncak Gunung Welirang ini memang terdapat sejumlah pondokan atau gubuk sederhana yang dijadikan tempat menginap warga pencari belerang.
Pondokan juga jadi pangkalan untuk menampung batu belerang sebelum diangkut oleh mobil Jip.
Sedangkan Kop Kopan merupakan lokasi camp di jalur pendakian gunung Welirang yang bisa disebut sebagai pos tengah-tengah antara puncak dan base camp.
Guntur mengisahkan jika ia bersama kelompok paguyuban masyarakat dan relawan sempat naik untuk berusaha memadamkan api di hari Sabtu (2/9/2023) dan Minggu (3/9/2023).
Saat itu jumlah warga dan relawan yang naik gunung bergotong royong memadamkan api mencapai ratusan.
"Warga dari Lawang dan Purwosari pas bareng bertemu saat itu kisaran 250 orang . Estafet, hari berikutnya ada warga dan relawan lain juga. "
Baca juga: Faktor Angin Hambat Pemadaman Kebakaran di Gunung Ciremai
"Untuk konsumsi ada dari kelurahan dan sumbangan dari tiap desa masing-masing, juga instansi dan paguyupan," papar Guntur.
Ia mengisahkan bagaimana ia bersama warga sudah tertahan di area di bawah Pondokan karena api sudah menutup jalur pendakian.