Panglima TNI Terus Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air Melalui Pendekatan Persuasif
Pendekatan persuasif itu dilakukan dengan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terutama tokoh masyarakat setempat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air yang disandera oleh KKB Papua, menggunakan pendekatan persuasif.
Dia mengungkapkan, TNI menghindari cara-cara kekerasan karena akan merugikan masyarakat.
"Kami enggak mau dipancing dengan hal-hal yang sifatnya frontal harus dengan cara-cara kekerasan sehingga yang terdampak, yang rugi pasti akan masyarakat," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia Dukung Ketegasan TNI Polri Tindak KKB
Yudo menjelaskan, pendekatan persuasif itu dilakukan dengan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terutama tokoh masyarakat setempat.
"Progres tetap kita cari, kita tetap mengutamakan dengan persuasif, dengan bupati, Pj bupati, juga dengan tokoh agama," tandasnya.
Untuk diketahui, pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens telah disandera oleh kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu hingga saat ini.
Diketahui, dalam proses penyelamatan, negosiasi menjadi pilihan utama bagi aparat keamanan di bawah koordinasi Kapolda Papua dan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih.
"Langkah-langkah yang sudah kami lakukan selama ini yakni melakukan pendekatan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan keluarga. Ini selalu terus kami lakukan, muda-mudahan Egianus bisa segera serahkan pilot kepada kami," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, dikutip dari TribunPapua, Rabu (9/8/2023).
Namun, upaya negosiasi yang telah dijalankan selama ini belum juga membuahkan hasil karena sosok Egianus merupakan orang yang sulit didekati, sehingga hanya sedikit orang yang bisa melakukan komunikasi langsung.
"Kalau yang saya dengar dan evaluasi, mungkin lebih kepada motif ketidakmampuan orang-orang itu untuk berkomunikasi dengan Egi.
Sebab Egi inikan sosok yang susah didekati siapa pun sehingga kita harus mencari orang yang tepat agar bisa langsung bertemu Egi," tuturnya.
Baca juga: Kata Pangdam usai Pilot Susi Air Disandera 5 Bulan: Sehat, Pakaian Rapi, tapi Jenuh
"Kalau orang yang mungkin di pinggiran mungkin hanya bisa numpang namanya agar bisa terkenal dan segala macam. Makanya kami dari aparat dan pemerintah mencari orang yang bisa benar-benar bertemu Egianus," sambung Fakhiri.
Menurutnya, sudah ada beberapa orang yang dipercaya menjadi penghubung, telah bertemu langsung dengan Egianus Kogoya untuk dapat membebaskan Kapten Philip.
"Ini yang masih kami tunggu, sebab yang sudah ketemu saja masih susah mendengar apa yang Egi putuskan atau apa kesepakatan yang dibuat. Makanya kami bersabar saja, waktunya nanti menentukan, apakah nanti pilot itu dilepas atau tidak," tuturnya.