Target Bupati Klaten Sri Mulyani Turunkan Angka Stunting jadi 11 Persen, Lebihi Target Jokowi
Sri Mulyani optimis Kabupaten Klaten dapat turunkan angka stunting menjadi 11 persen, lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Editor: Whiesa Daniswara
"Sementara intervensi gizi sensitif adalah intervensi pendukung seperti penyediaan air bersih dan sanitasi," tegasnya.
"Menurut berbagai literatur, intervensi gizi sensitif ini memiliki kontribusi lebih besar yakni 70 persen dalam upaya penurunan stunting,” imbuhnya.
Baca juga: Kasus Stunting di Aceh Capai 31,1 Persen, BKKBN Dorong Pemprov Terjunkan Semua Kekuatan
Terakhir, Sri Mulyani mengapresiasi kegiatan posyandu di desa sehingga dapat membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten.
“Saya apresiasi kegiatan ibu-ibu di kampung dalam melaksanakan penimbangan anak dan ibu yang didampingi oleh tenaga OPD terkait dari Kabupaten atau kecamatan sehingga bisa menurunkan angka stunting.
Dirinya berharap kegiatan tersebut dapat menguatkan semangat dan komitmen TPPS untuk menghasilkan generasi muda yang sehat jasmani dan rohani serta bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Seperti pernyataan Presiden Joko Widodo yang dikutip dari www.setneg.go.id, menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKN, Jakarta, pada Rabu, 25 Januari 2023.
Baca juga: Cegah Stunting, YBM PLN Sebar 17.000 Paket Gizi
"Target yang saya sampaikan 14 persen di tahun 2024 harus kita bisa capai," ujar Presiden.
Menurut Presiden, stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di Tanah Air.
Apalagi stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara, bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak.
“Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendah kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak,” jelas Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.