Erupsi Gunung Ile Lewotolok di Lembata Picu Munculkan Kolom Abu Setinggi 600 Meter
Ara Kian menyebut, ancaman bahaya erupsi gunung Ile Lewotolok masih jauh dari lokasi pemukiman penduduk yang berjarak 4-7 meter dari pusat kawah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
TRIBUNNEWS.COM, LEMBATA - Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi sehingga menimbulkan kemunculan kolom abu akibat letusan mencapai 600 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.023 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi ± 42 detik.
"Telah terjadi erupsi gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 14 September 2023 pukul 05:20 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak (± 2.023 meter di atas permukaan laut)," kata Ara Kian, Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok pada Kamis 14 September 2023.
Ara Kian menyebut, ancaman bahaya erupsi gunung Ile Lewotolok masih jauh dari lokasi pemukiman penduduk yang berjarak 4-7 meter dari pusat kawah.
Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada jika terjadi guguran awan panas.
Baca juga: Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di NTT, Wings Air Batalkan Penerbangan Rute Kupang-Loweleba
Dia menjelaskan, saat ini gunung Ile Lewotolok berada pada level II (Waspada).
Pihaknya mengimbau, agar sebagian besar desa yang berada di sekitar lereng gunung tetap mematuhi rekomendasi yang mereka sampaikan.
Berikut sejumlah rekomendasi dari PGA Ile Lewotolok kepada masyarakat;
(1) Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah gunung Ile Lewotolok.
(2) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(3) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (*)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 2.023 Mete