Perjalanan Kasus Penemuan Jasad Tanpa Kepala di Lampung, 2 Mayat Ditemukan dalam 1 Hari
Jasad pertama ditemukan pada pertengahan bulan Agustus 2023 lalu. Selang 2 pekan, tiga mayat lainnya ditemukan
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah perjalanan kasus penemuan jasad tanpa kepala di perairan di Provinsi Lampung.
Diketahui, total ada empat jasad tanpa identitas yang ditemukan di Lampung.
Jasad pertema ditemukan pada 15 Agustus 2023 di Pantai Cakuh Gayau, Kabupten Tenggamus, Lampung.
Ipda Arif Janto selaku Kapolsek Pematang Sawa mengatakan, saat itu jasad ditemukan telungkup dan hanyut ke tepi pantai dengan jenis kelamin laki-laki.
Bagian kepala, dua telapak tangan dan kaki juga hilang.
Jasad tersebut juga ditemukan dalam kondisi sudah mengalami pembusukan.
Baca juga: Misteri empat mayat tanpa kepala di Lampung: Apakah mereka korban pembunuhan berantai?
"Korban berjenis kelamin laki-laki. Tidak ditemukan identitas di tubuh korban," kata Arif.
Lalu, jasad kedua ditemukan pada Rabu (6/9/2023) di bebatuan di tepi Pantai Penobaan, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan sekira pukul 08.00 WIB.
Jasad tersebut berjenis kelamin laki-laki dan kondisinya sama seperti jasad pertama di mana kepala, tangan dan kaki hilang.
Mengutip Kompas.com, di hari yang sama, pada pukul 21.00 WIB juga sebuah jasad tanpa kepala ditemukan di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang.
Iptu Gobel selaku Kapolsek Penengahan mengonfirmasi hal tersebut.
"(Jasad) yang pagi ditemukan di Bakauheni, (jasad) yang malam ditemukan di Ketapang. Kondisinya sama, tanpa kepala juga," kata Gobel.
Lalu mayat terakhir ditemukan di Pantai Karang Bolong, Pekon (desa) Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Kamis (7/9/2023).
Kali ini, mayat yang ditemukan berjenis kelamin perempuan, dan kondisinya juga sama seperti tiga mayat yang sebelumnya telah ditemukan.
"Korban berjenis kelamin perempuan hanya mengenakan celana pendek dan tidak ditemukan identitas. Diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari 1 bulan," kata Kapolsek Limau, Iptu Dediyanto.
Baca juga: Penemuan 4 Jenazah Tanpa Kepala di Lampung, Polisi Terima 20 Laporan Kehilangan Anggota Keluarga
Kata Kriminolog
Kasus ini pun mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak.
Satu di antaranya Kriminolog Universitas Lampung (Unila) Budi Rizki.
"Tragedi pembunuhan tidak wajar ini bukan hanya kali ini saja di Lampung, kita pernah mengalami kasus pembunuhan tak wajar terjadi terhadap salah satu anggota DPRD Provinsi Lampung di tahun 2017 kala itu," kata Budi Rizki Husain, Senin (11/9/2023).
Ia menyebut, penemuan jenazah tanpa kepala di Lampung Selatan dan Tanggamus harus ditangani secara ekstra.
Hal tersebut harus dilakukan karena, untuk di Lampung masih sulit untuk mengungkap kasus-kasus pembunuhan tak wajar.
Ia mengatakan, untuk mengungkap kasus ini harus dilakukan autopsi, sedangkan laboratoriun autopsi forensik masih berpusat di Palembang, Sumatera Selatan.
Hal tersebut bisa menjadi hambatan bagi penegak hukum di Lampung.
"Harusnya Kapolri bisa menanggulangi hal tersebut agar autopsi tidak hanya satu laboratorium tapi di Lampung harus dibuat juga supaya kasus dapat di lakukan secara cepat," beber Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung itu.
Budi mengatakan, menurut analisisnya, pelaku pembunuhan ini merupakan satu orang.
"Tentunya pihak kepolisian sudah melakukan proses pengumpulan bukti terkait hal ini, kita hanya bisa menerka kalau dilihat dari kejadian yang berdekatan dan cara pembunuhan yang serupa saya menerka hal ini dilakukan oleh satu orang," kata Budi.
Baca juga: Terkait Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala, Polda Lampung Periksa 19 Saksi
Tak Temukan Tanda Kekerasan
Polda Lampung pun telah menyelesaikan autopsi serta pengambilan DNA terhadap empat mayat tanpa kepala tersebut.
Dokter Forensik RS Bob Bazar Lampung Selatan, Andriani maengatakan, dua mayat yang ditemukan di Lampung Selatan kondisinya sudah membusuk, dan sudah dimakamkan di pemakaman milik RS Bob Bazar.
"Kedua jenazah sudah kita ambil untuk patalogi anatomi dan juga sampel DNA sebagai data untuk mencari identitas jenazah,"
"Dua mayat yang ditemukan di Lampung Selatan sudah dimakamkan di Pemakaman milik Rumah Sakit (RS) Bob Bazar, Kalianda," jelasnya seperti yang diwartakan TribunLampung.co.id.
Sedangkan Dokter Forensik RS Bhayangkara, Lusy, hasil autopsi mengatakan tak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Saat ditemukan keadaan jenazah dalam keadaan membusuk dan terdapat lemak berwarna keputihan,"
"Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.
Diketahui, dua jasad yang ditemukan di Lampung Selatan diautopsi di RS Bob Bazar Lampung Selatan, Senin (11/9/2023).
Sedangkan dua jenazah yang ditemukan di Tanggamus diautipsi di RS Bahayangkara Polda Lampung.
Sementara itu, Legowo Hamijaya selaku Kasubbid Dok Pol RS Bhayangkara mengatakan, pihaknya saat ini masih mengutamakan untuk mengetahui identitas korban.
"Jadi saat ini kami masih berusaha mengidentifikasi identitas jenazah dan itu diperlukan dua hal, yakni data primer data skunder," kata dr Legowo.
Data primer diambil dari sampel DNA dari bagian tulang kering korban.
Dan data sekunder didapatkan dari ciri-ciri yang terdapat pada tubuh korban.
"Data sekunder ini harus lebih dati satu, maka kalau ada warga atau siapapun yang memiliki informasi mengenai hal ini dapat segera melapor ke pihak berwajib," imbuhnya.
Belasan Saksi Diperiksa
Polda Lampung pun kini telah memeriksa sejumlah saksi terkait penemuan empat jasad tanpa kepala ini.
Kombes Reynold Hutagalung selaku Dirreskrimum Polda Lampng mengonfirmasi hal tersebut.
Ia mengatakan, sudah memeriksa 19 saksi terkait penemuan ini.
"Kami total sudah memeriksa 19 saksi terkait adanya penemuan jenazah di Kanupaten Lampung Selatan dan Tanggamus tersebut," ungkap Kombes Pol Reynold, Selasa (12/9/2023).
Pihaknya pun sedang melakukan pendalaman mengenai kasus ini.
"Sejauh ini kami belum menemukan adanya keterkaitan antara empat jenazah tersebut, tapi terkait itu masih kami lakukan pendalaman," ujar Kombes Pol Reynold.
Ia juga mengatakan, terdapat perbedaan antara jenazah dengan jenazah lain.
"Namun, pada temuan-temuan yang ada, terdapat perbedaan antara satu jenazah dengan jenazah yang lain," imbuhnya.
Hal tersebut pun tak bisa dikaitkan antar jenazah.
"Ini tidak bisa kita samakan atau kita kaitkan antara temuan satu dengan yang lain, karena ini diperlukan pendalaman dan juga data ilmiah," imbuhnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunLampung.co.id, Riyo Pratama/Hurri Agusto)(Kompas.com, Tri Purna Jaya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.