Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Dokter Selingkuh dengan Perawat - Video Panglima Yudo Minta Prajurit Piting Warga

Berikut berita populer regional mulai kasus perselingkuhan ibu dokter dengan perawat Mamuju hingga video Panglima Yudo minta prajurit piting warga.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Populer Regional: Dokter Selingkuh dengan Perawat - Video Panglima Yudo Minta Prajurit Piting Warga
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional mulai kasus perselingkuhan ibu dokter dengan perawat Mamuju hingga video Panglima Yudo minta prajurit piting warga. 

Namun, menurut Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, sanksi yang akan diberikan menunggu hasil penyidikan di kepolisian.

"Artinya kita lihat dulu seberapa jauh bukti yang menunjukkan kepala sekolah itu, tanggungjawabnya bisa ringan, berat, atau sedang. Nanti kerjasama dengan BKPSDM untuk merumuskan itu. Bisa dijadikan guru maksimalnya, bisa dijadikan guru. Saat ini masih kepala sekolah sambil menunggu hasil penyelidikannya," ujarnya, Senin (18/9/2023).

Hariyanto mengatakan, kepala sekolah harus bertanggung jawab terkait kasus ini, sembari menunggu hasil penyidikan.

"Intinya kepala sekolah harus tanggung jawab apapun yang terjadi, apapun bentuknya di lembaga pendidikan," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, mengatakan saat ini sudah masuk tahap penyidikan.

"Sabtu malam sudah gelar perkara ini untuk meningkatkan kasus dari lidik menjadi penyidikan," kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Selain naik ke tahap penyidikan, Satreskrim Polres Gresik juga membentuk tim khusus beranggotakan 35 orang.

Berita Rekomendasi

Baca selengkapnya.

4. Kecelakaan Maut di Grobogan Dipicu Ponsel di Dashboard Sepeda Motor Meledak, Begini Kronologinya

Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas.
Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas. (Istimewa via Tribun Jogja)

Hari Sustanti (47) tewas akibat kecelakaan setelah ponselnya yang berada di dashboard meledak  di Jalan Diponegoro, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (18/9/2023).

Motor yang dikendarai wanita asal Semarang tersebut menabrak tiang telepon dan pohon.

Pembonceng sepeda motor, Suparti (71) warga Kecamatan Toroh, Grobogan menderita luka-luka hingga dilarikan ke RS Panti Rahayu Yakkum, Purwodadi.

Kasatlantas Polres Grobogan, AKP Deni Eko Prasetyo, mengatakan kasus kecelakaan tunggal itu dipicu dari meledaknya handphone korban di dasbor motor Honda Beat bernomor polisi H 2053 GG yang dikemudikannya. 

Saat ponsel tiba-tiba meledak, kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi dari arah selatan.

Suara ledakan membuat  konsentrasi korban buyar hingga motor matik yang dikemudikannya oleng lalu menghantam empat tiang besi dan pohon berjajar di pinggir jalan.

"Setelah handphone yang ditaruh di dasbor motor meledak, pengendara oleng dan menabrak tiang di seberang jalan Swalayan Mitra.

Korban kaget tak mampu menguasai laju kendaraan. Kejadian pagi pukul 08.30," jelas Deni saat dihubungi melalui ponsel.

Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Grobogan serta petugas medis PMI Grobogan pun langsung diterjunkan ke lokasi kecelakaan untuk menindaklanjuti laporan.

Kedua korban langsung dilarikan menggunakan ambulans ke RS Panti Rahayu Yakkum, Purwodadi.

"Pengendara tidak tertolong nyawanya. Sementara, pemboncengnya mengalami luka dan dirawat di RS Yakkum," kata Deni.

Baca selengkapnya.

5. Penjelasan TNI soal Video Panglima Yudo Minta Prajurit 'Piting' Warga Rempang: Itu Artinya Merangkul

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. (Tangkapan layar Kompas TV)

Beredar video potongan pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan anggotanya memiting warga Pulau Rempang, Kecamatam Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pernyataan Yudo Margono itu menuai kritik keras dari berbagai pihak.

Dalam potongan video yang beredar, Yudo Margono meminta anggotanya untuk tidak menggunakan senjata saat menangani kerusuhan di Rempang. 

Mengutip dari akun Twitter @yaniarsim, Yudo Margono mengatakan anggota TNI tidak memerlukan bantuan alat untuk menangani kerusuhan di Rempang.

"Lebih dari masyarakatnya itu satu orang miting satu. Ya kan TNI-nya umpanya, masyarakatnya 1.000 ya kita keluarkan 1.000. Satu miting satu itu kan selesai," ucap Yudo.

"Nggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu itu dipiting? ya itu dipiting aja satu-satu."

Setelah ditelusuri, video pernyataan Yudo itu ternyata tidak utuh.

Mengutip dari Wartakotalive.com Yudo sebenarnya membahas soal aksi anarkis sekelompok warga yang menyerang anggota TNI ketika kericuhan terjadi di depan kantor BP Batam, Senin (11/9/2023) lalu.

Yudo kala itu menyoroti aksi brutal warga yang melemparkan batu ke arah petugas.

Aksi tersebut, menyebabkan sejumlah petugas mengalami luka hingga pingsan.

"Orang sudah diam, terus diambil batu langsung dilemparkan (ke polisi). Ini kan udah seperti orang yang lagi bunuh hewan gitu loh. Seperti bunuh hewan pakai batu gede langsung dilemparkan begitu," ujar Yudo dalam video lengkap.

Yudo menduga aksi anarkis itu dilakukan warga luar Rempang.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas