Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib MRM, Pemain Futsal yang Tendang Lawan saat Selebrasi Sujud, Dilarang Tanding Selama 2 Tahun

Berikut nasib MRM, pemain futsal Kota Malang tendang lawannya saat selebrasi sujud syukur. Kini dilarang tanding selama 2 tahun.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Nasib MRM, Pemain Futsal yang Tendang Lawan saat Selebrasi Sujud, Dilarang Tanding Selama 2 Tahun
Kolase Tribunnews.com
Berikut nasib MRM, pemain futsal Kota Malang tendang lawannya saat selebrasi sujud syukur. Kini dilarang tanding selama 2 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden pemain futsal Kota Malang tendang lawannya saat selebrasi sujud syukur berbuntut panjang.

Pelaku berinisial MRM harus menerima nasibnya akibat menendang pemain futsal Kabupaten Blitar.

MRM kini dilarang tandi di semua kompetisi futsal resmi yang digelar oleh Federasi Futsal Indonesia hingga Asosisasi Futsal Provinsi serta Kabupaten.

Technical Delegate Porprov Jatim, Munir membenarkan sanksi yang dijatuhkan kepada MRM.

"Putusannya untuk pemain (MRM) itu diberikan sanksi larangan bermain selama dua tahun," katanya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Munir melanjutkan, sanksi tidak hanya diberikan kepada MRM saja.

Baca juga: Ini Hukuman Pemain Futsal Kota Malang yang Tendang Lawan saat Sujud Syukur

Timnya ikut menerima getahnya akibat ulah MRM menendang lawan main saat selebrasi sujud syukur.

BERITA TERKAIT

Meskipun demikian, Munir tidak merincikan sanksi seperti apa yang diberikan.

"Sudah, sanksi, diberikan kepada yang bersangkutan, ofisial serta manajemen tim itu," tegasnya.

Munir menambahkan, pihaknya juga telah melaporkan kejadian ini kepada Federasi Futsal Indonesia (FFI), Asosisasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim.

Terlebih, Porprov Jatim menilai apa yang dilakukan MRM sebagai kejadian tidak biasa.

Kronologi kejadian

Asisten Pelatih Tim Futsal Putra Kabupaten Blitar, Ahmad Vidyan Dwi Anggoro menceritakan detik-detik kejadian.

Semua bermula saat tim futsal Kabupaten Blitar dan futsal Kota Malang bertanding.

Kedua tim bertemu di babak delapan besar Porprov Jatim di Sidoarjo, Rabu (13/9/2023).

Pertandingan berjalan panas dengan diwarnai pelanggaran-pelanggaran.

Hingga pada babak kedua, tim futsal Kabupaten Blitar mendapatkan hadiah penalti.

"Saat itu, tim Kota Malang melakukan pelanggaran kelima kali dan tim Kabupaten Blitar dapat penalti," urai Vidyan, dikutip dari Suryamalang.com.

Baca juga: Atlet Futsal Kabupaten Blitar Ditendang Atlet Kota Malang di Babak 8 Besar Porprov Jatim 2023

Pemain yang eksekusi tendangan pinalti bernama Niko.

Niko berhasil memasukan si kulit bundar ke gawang tim futsal Kota Malang.

Melihat keberhasilan itu, pemain satu timnya bernama Hanafi melakukan selebrasi dengan sujud.

Kemudian pemain tim futsal Kota Malang MRM menendang tubuh Hanafi.

"Pemain Kota Malang yang menendang punggung Hanafi kemudian mendapat kartu merah," tambah Vidyan.

Hanafi sepat terlihat kesakitan dalam video yang beredar di media sosial.

Meskipun demikian, Vidyan menegaskan, kondisi pemainnya tidak menderita luka serius.

"Kondisi Hanafi baik-baik. Keesokan harinya setelah kejadian, Hanafi sempat mendapat pemijatan dari tim official," tandasnya.

Sudah saling memaafkan

Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Malang, Bagus Irmawanto menjelaskan, permasalahan aksi tendang pemain saat selebrasi sujud sudah selesai.

Kini, antara tim futsal Kabupaten Blitar dan Malang sudah legowo satu sama lain.

“Antara kami sudah tidak ada masalah. Kami sudah saling memaafkan, dan itu terjadi usai pertandingan,” ucap Bagus.

Bagus dalam kesempatannya membenarkan MRM sudah mendapatkan sanksi.

Baca juga: Viral Video Aksi Brutal Pemain Futsal Tendang Kepala Lawan di Porprov Jatim, Diduga Tak Terima Kalah

Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko menyangkan insiden yang terjadi.

Ia menekankan, setiap pemain paham dengan aturan saat pertandingan.

"Kalau sudah di lapangan, segala macam aturan hingga sanksi yang dijalankan sudah ada regulasinya," ucapnya.

Djoni menyebut, pihaknya sudah melakukan tindakan preventif untuk menghindari tindakan-tindakan tak diinginkan.

KONI telah melakukan pembinaan kepada para atlet yang akan bertanding.

"Terkait pembinaan, tidak kurang-kurang juga untuk memberikan arahan pada cabor, termasuk tim psikologi dan Pemonev juga turun langsung ke puslat untuk mengedepankan fairplay," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SuryaMalang.com/Samsul Hadi/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)(Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas