Komnas HAM RI: Kondisi Bayi Korban Gas Air Mata di Pulau Rempang Sudah Baik Setelah Dibawa Ke RS
Komnas menjelaskan pihaknya telah melakukan wawancara langsung dengan orang tua bayi tersebut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM RI Putu Elvina mengatakan saat ini kondisi bayi berusia 8 bulan korban gas air mata akibat konflik di Pulau Rempang pada 7 September 2023 dalam kondisi baik.
Putu menjelaskan pihaknya telah melakukan wawancara langsung dengan orang tua bayi tersebut.
Baca juga: Ratusan Siswa Terdampak Kerusuhan di Pulau Rempang, KPAI: Jangan Pakai Gas Air Mata Sekitar Sekolah
Berdasarkan keterangan dari orang tua bayi tersebut, kata dia, dinyatakan bayi tersebut sempat menderita sesak napas hebat karena gas air mata tersebut.
"Dan pada saat itu mereka minta bantuan untuk segera dilarikan ke rumah sakit bayi tersebut dan proses untuk ke rumah sakitnya juga diantar oleh Marinir yang kebetulan ada di lokasi," kata dia saat konferensi pers di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Jumat (22/9/2023).
"Saat ini, saat kami datang kondisi bayinya sudah baik-baik saja. Jadi tidak ada pelaporan atau terkait laporan bayi meninggal itu tidak ada. Tapi mengalami sesak napas hebat iya," sambung dia.
Setelah ditangami rumah sakit, kata dia, bayi tersebut dalam kondisi yang baik.
"Kita konfirmasi langsung dengan melakukan wawancara dengan orang tua bayi," kata dia.
Komnas HAM RI sebelumnya telah melakukan pemeriksaan lokasi dan permintaan keterangan kepada masyarakat di Desa Sembulang, Desa Dapur 6 dan Pantai Melayu pada 16 September 2023 terkait konflik lahan di Pulau Rempang.
Komisioner Komnas HAM RI Saurlin Siagian mengatakan salah satu temuan yang disorot adalah adanya korban bayi berusia 8 bulan yang terdampak penggunaan gas air mata oleh aparat.
Baca juga: Ratusan Siswa Terdampak Kerusuhan di Pulau Rempang, KPAI: Jangan Pakai Gas Air Mata Sekitar Sekolah
"Satu hal yang bisa kami highlight adalah Komnas HAM juga menemukan korban bayi berusia 8 bulan yang terdampak akibat penggunaan gas air mata pada peristiwa 7 September 2023 di sekitar SDN 24 Galang," kata Saurlin saat konferensi pers di kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Jumat (22/9/2023).