Ia selanjutnya berinisiatif menggantikan supir ambulans guna mengemudikan kendaraan, membantu sampai ke tujuan.

"Saya langsung ambil alih kemudi, sementara senior saya mengawal dengan mobil patroli. Karena ini kondisi genting, pasien harus sampai tepat waktu," ucapnya.

Bripka Fernandoz berujar, ia berupaya mengemudikan ambulans dengan hati-hati. Sesampainya di gerbang tol, ia juga membantu membayar dengan e-tol.

Menurut Bripka Fernandoz, ia mengemudi tidak terlalu kencang. Kecepatan saat itu antara 60 sampai 70 kilometer per jam.

Ini untuk mengantisipasi adanya kontak ke pasien sehingga dapat menyebabkan rasa sakit.

Baca juga: Warga Bengkulu Dihebohkan Penemuan Mayat Pengemudi Ambulans

"Saya juga bilang ke pasien dan keluarga, kalau ada yang tidak nyaman sampaikan saja. Namun syukurnya tidak terjadi apa-apa. Waktu tempuh sampai di rumah sakit sekitar 1 jam lebih," terang Bripka Fernandoz.

Setelah sampai di rumah sakit, Jansen dan Fernandoz kembali ke kawasan Tol Pekanbaru-Dumai.

Bripka Fernandoz menyebut, ia dan jajaran lainnya selalu diingatkan oleh pimpinan, dalam hal ini Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, sebagaimana pesan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, agar dapat melayani dan membantu masyarakat.

"Maka kami berupaya memberi pelayanan kepada pengguna jasa tol, jangan sampai mereka ada kendala. Karena keselamatan itu yang utama," paparnya.

Ia memaparkan, masyarakat dipersilakan untuk meminta bantuan jika mengalami kendala atau gangguan di Tol Pekanbaru-Dumai kepada petugas.

Cukup dengan melambaikan tangan ke arah petugas yang melintas, atau menyalakan lampu atau cahaya lainnya pada saat malam hari.

"Tidak usah ragu, tidak usah takut. Kami pasti membantu," ungkapnya.

Penulis: Rizky Armanda

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Polantas di Riau Jadi Sopir Ambulans Dadakan, Bawa Pasien Patah Pinggang dari Tol Pekanbaru-Dumai