Detik-detik Dua Penambang di Asahan Tewas Tertimbun Longsor, Lokasi Tambang Tak Jelas Izinnya
Sebanyak dua pekerja tembang di Asahan tewas karena tertimbun longsor. Lokasi tambang dinyatakan tak jelas izinnya dan kini ditutup sementara.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Longsor yang terjadi di penambangan batu padas di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara mengakibatkan dua penambang tewas, Jumat (29/9/2023).
Kedua penambang bertugas memindahkan batu ke dalam truk sebelum longor terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan Bencana BPBD Asahan, Zulfahri Harahap mengatakan dua penambang meninggal karena tertimbun material tanah dan batu.
Kedua penambang yang meninggal yakni ahmi Hidayah (40) warga Dusun II, Desa Aek Nagaga, Kecamatan Rahuning, dan Suriyono (50) warga Desa Situnjak, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan.
Zulfahri Harahap menegaskan lokasi penambangan batu padas yang longsor izinnya tak jelas.
Baca juga: Soal 3 Pekerja Proyek Tewas Tertimbun Longsor di Pangandaran, Ini Kata Bupati hingga DPRD
Lantaran membahanyakan, lokasi tersebut akan ditutup sementara waktu dan meminta pengelola tidak melakukan aktivitas penambangan lagi.
"Kami mengimbau sementara agar tidak melakukan aktivitas di sekitar areal pertambangan, kami mengkhawatirkan adanya longsor susulan," paparnya, Sabtu (30/9/2023), dikutip dari TribunMedan.com.
Selain itu, seorang penambang bernama Tarwin (40) juga mengalami luka parah dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Penambang tersebut kini masih kritis karena mengalami luka di bagian kepala.
Zulfahri Harahap menjelaskan longsor di galian tambang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB atau saat jam kerja.
"Saat kejadian 3 korban yang merupakan pekerja pada penambangan tersebut sedang bekerja memuat batu (padas) ke dalam truk, tiba-tiba material batu yang berada di atas longsor dan mengarah kepada korban yang berada di bawahnya," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Fakta Kantor Bupati Pohuwato Gorontalo Dibakar: Berawal Demo Masalah Tambang hingga Kondisi Terkini
Ia menambahkan ketiga penambang sudah berlindung di balik truk usai melihat longsor.
Namun, material longsor justru menimpa truk sehingga para penambang terjepit.
"(Saat kejadian) Ada (juga korban ) yang tertimpa material hingga meninggal dunia di lokasi kejadian," tandasnya.
Dugaan sementara, longsor di area tambang terjadi karena adanya aktivitas galian yang sedang dilakukan.
"Selain itu, ada juga aliran air di lokasi galian, yang diduga bisa menjadi pemicu tanah itu terjadinya longsor," tandasnya.
Zulfahri Harahap menyatakan saat ini lokasi galian tambang sudah steril dan tidak ada aktivitas penambangan.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alif Al Qadri) (Kompas.com/Rahmat Utomo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.