Kronologi Ibu Rumah Tangga di Pulau Rinca Digigit Komodo Panjang 2 Meter saat Jemur Ikan
Ratna digigit komodo saat jemur ikan di pekarangan rumahnya, darah segar langsung mengalir korban harus dievakuasi pakai speedboat ke Labuan Bajo.
Penulis: Theresia Felisiani
![Kronologi Ibu Rumah Tangga di Pulau Rinca Digigit Komodo Panjang 2 Meter saat Jemur Ikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ratna-warga-pulau-rinca-digigit-komodo.jpg)
Serangan komodo pada manusia bisa berujung kematian jika terlambat penanganannya oleh tim medis.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga menyebut dua faktor utama yang memicu kematian akibat digigit komodo, yakni pendarahan yang banyak dan infeksi bakteri.
Air liur komodo kata dia, tak mengandung bisa seperti ular, tapi mengandung banyak bakteri.
Bakteri ini yang akan menginfeksi korban jika terlambat diobati.
"Liurnya itu mengandung bakteri. Itu kalau tidak cepat ditangani bakteri akan berkembang di bekas gigitan baik hewan maupun manusia. Dia mengandung bakteri yang cukup banyak bisa menimbulkan infeksi. Akibat infeksi akhirnya lemas kan," katanya.
Hendrikus menyebut, sebagian besar korban gigitan komodo bisa selamat karena cepat ditangani.
Korban yang meninggal karena penanganannya tak bisa cepat karena akses jauh dari Taman Nasional Komodo ke rumah sakit di Labuan Bajo.
Hendrikus mengatakan, penanganan luka gigitan komodo, seperti penangan luka akibat digigit hewan lain.
"Karena ini standar penanganan luka-luka biasa, cuma ini digigit oleh komodo, dia mengandung bakteri yang cukup banyak bisa menimbulkan infeksi," jelas Hendrikus.
Berikut rincian kasus serangan komodo yang terjadi sejak tahun 1974.
A. 1974-1984 3 kasus.
Dua korban meninggal dunia yakni Baron dan seorang warga kampung Rinca. Satu korban lainnya mengalami luka sedang.
B. 1984-1994 3 kasus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.