Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Libatkan Semua Elemen Masyarakat, KNPI Kota Bandung Optimis Masalah Sampah Selesai dalam 200 Hari

Sampah masih menjadi masalah serius di Kota Bandung, Jawa Barat. Penyelesaian hanya bisa dilakukan secara kolektif.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Libatkan Semua Elemen Masyarakat, KNPI Kota Bandung Optimis Masalah Sampah Selesai dalam 200 Hari
istimewa
KNPI Kota Bandung berkolaborasi dengan Penggerak Milenial Indonesia Kota Bandung, menggagas gerakan Relawan Milenial Peduli Sampah (RMPS). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah masih menjadi masalah serius di Kota Bandung, Jawa Barat.

Penyelesaian hanya bisa dilakukan secara kolektif.

Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kota, tapi juga seluruh elemen masyarakat.

“Kita tidak hanya menunggu pemerintah kota yang bekerja, semua elemen masyarakat harus ikut aktif agar permasalahan ini cepat terselesaikan," kata Ketua KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi.

Karenanya, KNPI Kota Bandung berkolaborasi dengan Penggerak Milenial Indonesia Kota Bandung, menggagas gerakan Relawan Milenial Peduli Sampah (RMPS) sebagai aksi nyata menyelesaikan permasalahan sampah di kota tersebut.

Menurut Edwin, KNPI Kota Bandung dan Relawan Milenial Peduli Sampah optimistis menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung dalam 200 hari kerja.

Berita Rekomendasi

Misi tersebut bisa dicapai dengan mengaktifasi gerakan pelajar, karang taruna, ibu-ibu PKK, dan Alim ulama.

Empat unsur ini mengisi perannya masing-masing, pelajar mengisi teoritis, karang taruna serta ibu-ibu PKK implementasi, dan alim ulama secara dogmatis.

"Jika tercipta harmonisasi ini maka budaya di masuarakat dalam mengelola sampahnya sendiri akan tercipta," lanjut Edwin.

Saat ini masyarakat Kota Bandung memproduksi 1.300 ton sampah per hari.

Sedangkan kuota yang dikirim ke Sarimukti 800 ton, yang mana 900 dari 1.300 ton di antaranya merupakan sampah organik.

"Jadi kalau bisa diolah di rumah tangga langsung, itu akan sangat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA," ucapnya.

Dengan kata lain, momentum darurat sampah ini harus jadi perubahan dari hulu sampai hilir. Harus jelas pemilahan sampahnya sejak dari rumah warga.

Baca juga: KNPI Perlihatkan ke Ganjar Varietas Beras Ungu di Pameran Pangan Rakernas IV PDIP

Oleh karenanya, relawan ini akan mengkampanyekan dan mempraktekan ngompos di rumah dengan mengimplementasikan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas