Sudah 2 Bulan Warga Sikka NTT Konsumsi Air Batang Pisang Karena Kekeringan dan Krisis Air Bersih
Ratusan warga di Kabupaten Sikka, NTT terpaksa mengkonsumsi air dari batang pohon pisang untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SIKKA - Ratusan warga di Kabupaten Sikka, NTT terpaksa mengkonsumsi air dari batang pohon pisang.
Mereka putar otak harus bisa memanfaatkan alternatif sumber air lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Untuk diketahui kekeringan yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ).
Hingga memasuki pekan kedua Oktober 2023, belum ada tanda tanda akan turun hujan di hampir seluruh wilayah NTT.
Akibatnya, terjadi krisis air bersih di berbagai tempat.
Laporan Tribun Flores menyebutkan untuk mengatasi kondisi itu, ratusan warga di Kabupaten Sikka terpaksa mengkonsumsi air dari batang pohon pisang.
"Sejak bulan delapan kami konsumsi air dari batang pisang karena air tangki yang kami beli sudah habis dan tampungan di bak juga sudah habis," kata Yoseph Rizal kepada TribunFlores.com, Selasa (3/1/2023).
Dia menyebut, hal itu dilakukan hampir seluruh warga di Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka akibat krisis itu.
Menurut Yoseph, warga di Dusun Klotong Desa Bura Bekor hanya mengandalkan air hujan untuk menampung air guna memenuhi kebutuhan air termasuk pada musim kemarau.
Namun kondisi minimnya curah hujan tahun ini menyebabkan warga di desa terpaksa mengeruk air dari batang pohon pisang.
Mereka melakukannya untuk memenuhi kebutuhan air guna kebutuhan rumah tangga.
"Air yang diambil untuk memenuhi kebutuhan minum, masak, mandi dan kelebihannya untuk minum ternak," katanya.
Yoseph mengatakan sebenarnya masih ada satu sumber mata air di desa itu.
Namun jaraknya dari rumah penduduk mencapai 8 kilometer (km).
Akibatnya, warga kesulitan untuk mengambil air di mata air tersebut.
Untuk mendapatkan air batang pisang secukupnya, warga terpaksa menebang beberapa pohon pisang di kebun dekat pekarangan rumah.
Pohon- pohon pisang tersebut di tebang, lalu di buatkan lubang pada pangkal pisang agar dapat menapung air pisang.
Agar dapat menampung air secukupnya,batang pisang yang sudah dilubangi ditutup kembali dengan kulit pisang dan daun pisang hingga satu hari lamanya.
Hingga air dalam batang pisang yang sudah di lubang tertampung penuh air, lalu air tersebut di gayung dan diisi dalam ember kemudian dibawah pulang ke rumah untuk dimasak dan di konsumsi.
"Pohon dibuat lubang untuk ambil pada sore hari, sehingga paginya airnya bisa diambil untuk dimanfaatkan," kata Yoseph.
Sementara itu, untuk membeli air tangki warga harus merogoh kocek hingga Rp. 250 Ribu untuk mendapatkan satu tangki air ukuran 5 ribu liter.
Menurutnya, Bagi warga yang tidak mampu membeli air tangki, warga pun terpaksa mengkonsumsi air dari batang pohon pisang.
Ia pun mengharapkan kepada pemerintah untuk membantu mendistribusikan air minum bersih untuk warga, sebab saat ini warga sangat kesulitan mendapatkan air minum bersih.
Dukungan air bersih dari Kepolisian
Kondisi krisis air bersih warga di Kabupaten Sikka juga menjadi atensi pihak kepolisian.
Pada Jumat 22 September 2023 lalu, aparat Polres Sikka melakukan distribusi bantuan air bersih kepda 300 kepala keluarga di dusun Orin Belan, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka.
Dukungan air bersih sebanyak 16.500 liter itu diberikan juga dalam rangka memperingati hari lalu lintas ke-68 tahun 2023.
Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata mengatakan air bersih didistribusikan kepada keluarga yang mengalami kesulitan air bersih.
"Pendistribusian air hari ini sebanyak 16.500 liter untuk 300 kepala keluarga, memang daerah sini memang saat ini kesulitan air bersih," ujar AKBP Hardi Dinata.
Baca juga: Dinonaktifkan Atas Dugaan Pelecehan IRT, Kini AKP Firammudin Kembali Jabat Kasat Lantas Polres Sikka
Ia berharap, semoga dengan bantuan air bersih tersebut memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Ia juga mengimbau masyarakat yang mengalami krisis air bersih untuk menginformasikan kepada Polres Sikka agar bisa diberikan bantuan.
"Masyarakat yang susah air mohon kami diinformasikan, jadi kami bisa segera memberikan bantuan berupa air bersih," ujar Kapolres Sikka
Selain di Kabupaten Sikka, aparat kepolisian di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang juga melakukan penyaluran air bersih bagi warga yang mengalami krisis.
Pada Jumat 15 September 2023 lalu, Kepala Polres Kupang melalui Kapolsek Amfoang Timur, Iptu Jemmy Sigakole melakukan distribusi air bersih bagi 50 kepala keluarga di Desa Kifu, Kecamatan Amfoang Timur.
Pendistribusian air bersih tersebut dilakukan lantaran masyarakat Desa Kifu mulai kesulitan air bersih karena sumur-sumur milik masyarakat mengalami kekeringan.
Bila pagi hari debit air masih bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, namun beranjak siang air bersih dalam sumur tersebut mulai menyusut. Akibatnya warga mulai kesulitan air bersih dan harus menerapkan manajemen penggunaan air.
Aksi tersebut sebagai bagian dari Bakti Peduli Kekeringan yang digelar Polres Kupang menanggapi kekeringan di musim kemarau ini.
Baca juga: Hindari Dampak Kekeringan, Langkah Ini Jadi Solusi Hadirkan Akses Air Bersih
Kapolsek Amfoang Timur Iptu Jemmy Sigakole menyebut air bersih yang didistribusikan bagi 50 kepala keluarga yang dilanda kekeringan berjumlah enam ribu liter.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata menuturkan aksi tersebut akan terus dilakukan baik tingkat Polres maupun Polsek jajaran guna mengatasi kesulitan air bersih yang dialami masyarakat.
"Bersama polsek-polsek jajaran aksi ini akan terus kami lakukan, semoga bisa mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat," terang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Warga NTT Konsumsi Air Batang Pisang Buntut Kekeringan dan Krisis,
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.