Waspada LGBT di Kalangan Pelajar, KPA Klaten Minta Guru BK Cek HP Siswa
KPA Kabupaten Klaten lakukan sosialisasi dampak LGBT ke guru BK se Kabupaten Klaten, Selasa (3/10/2023).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Di Solo Raya sendiri, beberapa waktu ditemukan adanya grup komunias LGBT, tepatnya di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Komunitas LGBT tersebut ditemukan oleh Dinas Sosial.
Yang cukup menyita perhatian, komunitas tersebut banyak beranggotakan remaja usia sekolah.
Menanggapi hal tersebut, psikolog klinis RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Basuki Rahmad mengatakan, mereka penyuka sesama jenis berada dalam kondisi yang tidak diinginkan.
Ia juga menyebut, pemeriksaan komprehensif perlu dilakukan.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab serta penentuan penanganan yang tepat.
"Seseorang bisa menyukai sesama jenis bisa karena faktor lingkungan ataupun karena masalah hormon," kata Basuki, kepada TribunSolo.com, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Dinsos Temukan Remaja LGBT di Wonogiri, Psikolog: Disebabkan Lingkungan dan Masalah Hormon
Lingkungan sosial, kata Basuki, juga bisa menentukan.
Misal, banyak di sekitar yang penyuka sesama jenis, bisa mempengaruhi seseorang, meskipun awalnya menyukai lawan jenis.
"Selain itu, saat lingkungan sosialnya banyak yang seperti itu seseorang bisa terpengaruh meskipun pada awalnya menyukai lawan jenis," jelasnya.
Basuki menambahkan, seseorang juga bisa berpotensi biseksual.
Misal seorang suami yang sudah mempunyai istri, namun tetap memiliki pasangan gay.
Selain faktor pergaulan, faktor masalah horman juga berpengaruh.
Terakhir, ia menyampaikan, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk melakukan kontrol.
Orang tua harus bisa dekat secara emosional kepada anak.
Dengan dekatnya hubungan orang tua dan anak, bila terjadi perubahan pada anak yang mengarah ke LGBT, maka orang tua bisa merasakan dan mengantisipasinya.
Cara mengantisipasi antara lain dengan berkonsultasi dengan tenaga profesional.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo/Erlangga Bima Sakti)